Banner

Taiwan targetkan 15,1 persen pasokan listrik dari energi terbarukan pada 2025

Ilustrasi. Pembangkit listrik tenaga angin. (Brady Bellini on Unsplash)

Ketika Tsai menjabat pada tahun 2016 – pada saat energi terbarukan menyumbang 4,1 persen dari bauran listrik Taiwan – Presiden Tsai menyusun rencana untuk mendapatkan 20 persen listrik Taiwan dari energi terbarukan pada tahun 2025, dengan 50 persen berasal dari gas alam dan 30 persen batu bara.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Urusan Ekonomi Taiwan pada Jumat (22/7) mengatakan bahwa mereka mengharapkan Taiwan bisa mendapatkan 15,1 persen listriknya dari sumber terbarukan pada tahun 2025. Angka ini jauh dari target 20 persen yang ditetapkan oleh Presiden Tsai Ing-wen pada tahun 2016.

Menurut Buku Tahunan Statistik Energi Taiwan, yang diterbitkan oleh Biro Energi Kementerian Urusan Ekonomi pada Jumat (22/7), pangsa energi terbarukan dalam bauran listrik Taiwan telah meningkat menjadi 6 persen pada akhir tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 8 persen pada akhir 2022.

Ketika Tsai menjabat pada tahun 2016 – pada saat energi terbarukan menyumbang 4,1 persen dari bauran listrik Taiwan – Presiden Tsai menyusun rencana untuk mendapatkan 20 persen listrik Taiwan dari energi terbarukan pada tahun 2025, dengan 50 persen berasal dari gas alam dan 30 persen batu bara.

Banner

Rencana tersebut merupakan bagian dari janji kampanye untuk menghapus tiga pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa di Taiwan, yang menyediakan sekitar 9,6 persen listrik Taiwan tahun lalu.

Laporan tersebut menyalahkan rendahnya target energi terbarukan yang diharapkan dengan meningkatnya permintaan listrik.

Menurut laporan itu, konsumsi listrik di Pulau Formosa naik 4,5 persen tahun lalu, didorong oleh peningkatan produksi di sektor manufaktur menyusul rebound ekonomi global dari pandemik COVID-19.

Taiwan targetkan 15,1 persen pasokan listrik dari energi terbarukan pada 2025
Distrik Shulin, di sebelah barat daya Kota New Taipei, Taiwan. Mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke dalam jaringan dengan cara yang memungkinkan agar pembangkit bisa beroperasi pada kapasitas penuh tetap menjadi tantangan. (Angela Lo on Unsplash)

Sementara itu, mengintegrasikan sumber energi terbarukan ke dalam jaringan dengan cara yang memungkinkan agar pembangkit bisa beroperasi pada kapasitas penuh tetap menjadi tantangan, dengan koneksi jaringan untuk sumber terbarukan tidak bisa ditargetkan selesai sepenuhnya hingga akhir 2025, kata laporan itu.

Laporan itu menambahkan bahwa pemerintah sekarang berharap untuk mewujudkan target 20 persen energi terbarukan dalam bauran energinya pada Oktober 2026.

Melalui pemanfaatan pembangkit listrik dari ladang angin lepas pantai, proyek pembangkit surya, dan energi dari bahan bakar nabati atau biofuel, Pemerintah Taiwan bertujuan untuk meningkatkan pangsa energi terbarukan menjadi 21 persen pada 2027 dan 23 persen pada 2028, menurut laporan tersebut.

Banner

Sumber: CNA Taiwan

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan