Banner

Taiwan rilis laporan pertahanan dalam bahasa Mandarin dan Inggris, atasi ancaman China

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mulai mengeluarkan laporan dua tahunan tentang perkembangan terbaru terkait militer di Taiwan dalam bahasa China dan Inggris pada tahun 1992. (Ministry of National Defense R.O.C)

Jakarta (Indonesia Window) – Taiwan merilis laporan pertahanan nasional dalam bahasa China dan Inggris secara bersamaan pada hari Selasa (9/11) untuk pertama kalinya guna meningkatkan komunikasi dengan negara asing dalam upaya memerangi meningkatnya ancaman militer dari China.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mulai mengeluarkan laporan dua tahunan tentang perkembangan terbaru terkait militer di Taiwan dalam bahasa China dan Inggris pada tahun 1992, menurut Kantor Berita CNA.

Namun, selama 30 tahun terakhir, edisi bahasa Mandarin diterbitkan pertama kali, diikuti oleh versi bahasa Inggris beberapa pekan atau bulan kemudian setelah diterjemahkan.

Sebuah sumber militer mengatakan kepada CNA bahwa sebelumnya butuh setidaknya satu setengah bulan untuk versi China dari laporan tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan online.

Dengan menerbitkannya dalam dua bahasa, media internasional dapat mengutipnya segera setelah diterbitkan sehingga lebih cepat dan layak diberitakan, kata sumber tersebut.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan, Shih Shun-wen, perubahan terbaru juga dilakukan untuk memungkinkan angkatan bersenjata Taiwan berkomunikasi lebih baik dengan negara-negara asing dan mendukung kebijakan pemerintah untuk mengubah Taiwan menjadi negara bilingual.

Dalam edisi ke-16 laporan “Ketahanan: Angkatan Bersenjata ROC (Republic of China),” militer melaporkan upayanya selama dua tahun terakhir untuk mereformasi angkatan bersenjata Taiwan dan memperkuat kemampuannya untuk mencegah paksaan militer yang intensif dari China.

Laporan itu mengatakan Republik Rakyat China telah berusaha untuk “secara sepihak mengubah tatanan kebebasan dan keterbukaan internasional melalui manipulasi oleh kegiatan zona abu-abu” ketika dunia sibuk menangani pandemik COVID-19.

“Persiapan militer RRC, pelatihan dan latihan tempur yang realistis, serta intimidasi dan tindakan yang ditargetkan ke Taiwan diperkirakan akan ditingkatkan, menimbulkan ancaman besar bagi keamanan di Selat Taiwan,” demikian peringatan dalam laporan tersebut.

Perang zona abu-abu Beijing termasuk serangan pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan yang terjadi hampir setiap hari dan latihan militer di sekitar Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut Cina Selatan.

RRC juga menyebarkan ancaman non-tradisional lainnya ke Taipei, termasuk perang dunia maya dan kognitif, yang menurut laporan itu bertujuan untuk menaklukkan Taiwan tanpa konflik militer skala penuh yang sebenarnya.

Sebagai tanggapan, militer Taiwan secara aktif meningkatkan kesiapan tempurnya dengan memperoleh sistem senjata baru dari luar negeri, dan dengan mengembangkan sistem senjata asli.

Program senjata domestik mencakup peluncuran Advanced Jet Trainer (AJT), pengiriman lebih banyak kapal di bawah program High-Performance Vessel (HPV), dan aktivasi fase pembangunan Indigenous Defensive Submarine (IDS).

Selain laporan utama, Kementerian Pertahanan Taiwan juga memasang infografis dan ringkasan laporan secara online agar lebih mudah diakses oleh publik.

Versi buku komik dari laporan itu juga dikeluarkan untuk menarik perhatian lebih besar pada masalah pertahanan nasional, menurut kementerian.

Versi bahasa Inggris lengkap dari laporan pertahanan nasional Taiwan dapat ditemukan di: https://reurl.cc/OkDgj3

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan