Jakarta (Indonesia Window) – Taiwan akan mulai memproduksi listrik dari tenaga panas bumi dalam skala komersial untuk pertama kalinya setelah hampir 30 tahun, melalui pembangkit di Kabupaten Yilan yang beroperasi pada 23 November.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Cingshuei berkapasitas 4,2 megawatt (MW) adalah pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama yang dibangun swasta di Taiwan, menurut Kantor Berita CNA.
Kepala seksi di Departemen Bisnis dan Pariwisata Yila, Lin Kun-wei, mengatakan pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut akan mampu menghasilkan 3.150 kilowatt per jam, yang dapat memenuhi kebutuhan 10.000 rumah tangga berukuran kecil.
Jumlah rumah tangga sama dengan rumah tangga gabungan di Kotapraja Datong, tempat pembangkit listrik berada, dan Kotapraja Sanxing yang berdekatan, menurut pemerintah kabupaten.
Listrik akan disalurkan dan dijual ke utilitas milik negara, Taiwan Power Co.
Menggambarkan proyek tersebut sebagai tonggak sejarah dalam pengembangan energi terbarukan Taiwan, Lin mengatakan pembangkit listrik tersebut dimiliki bersama oleh Fabulous Power Co. dan Taiwan Cogeneration Corp., serta dikembangkan oleh Yi Yuan Co.
Konstruksi dimulai pada 2016 dengan investasi awal 765 juta dolar Taiwan (sekira 392 miliar rupiah), rampung pada September sebelum mendapatkan lisensi dari Biro Energi pada 27 Oktober 2021.
Peralatan utama yang digunakan di pembangkit tersebut diimpor dari pemasok teknologi energi panas bumi yang berbasis di Nevada, Ormat Technologies Inc., Amerika Serikat.
Pembangkit listrik itu dibangun di lokasi yang sama di mana pendahulunya, yang dioperasikan oleh Taipower, ditutup pada tahun 1993 karena penyumbatan saluran air dari akumulasi zat di dalam air, dan tanah tidak digunakan sampai pengerjaan pembangkit baru dimulai.
Kabupaten Yilan terkenal dengan sumber air panasnya dan telah dianggap sebagai lokasi terbaik di Taiwan untuk mengembangkan energi panas bumi.
Menurut pemerintah Kabupaten Yilan, pembangkit listrik baru itu akan mengekstrak air sekitar 180 derajat Celcius dari 1.200 meter ke 2.100 meter di bawah tanah dan kemudian menjalankannya melalui penukar panas untuk menghasilkan listrik.
Air panas bekas akan dipompa kembali ke dalam tanah sehingga dapat digunakan kembali.
Pengembang pembangkit listrik baru diberikan hak untuk menjalankan pembangkit selama 20 tahun, dan Kabupaten Yilan akan menerima sekitar 2 juta dolar Taiwan (sekitar 1,02 miliar rupiah) per tahun untuk hak mengembangkan lokasi dari produsen listrik.
Laporan: Redaksi