Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah optimistis dapat merealisasikan target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) pada tahun 2030, kata Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Target tersebut ditetapkan mengingat saat ini di Indonesia masih memiliki 68 dari 128 cekungan yang berpotensi mengandung minyak dan gas bumi (migas) yang belum dieksplorasi.
Ke-68 cekungan tersebut sudah masuk dalam perencanaan eksplorasi, sehingga dalam beberapa tahun mendatang data migas yang akurat dapat terkumpul guna menarik lebih banyak investor.
“Kita memang punya program jangka panjang supaya bisa me-recover target produksi, target lifting kita. Kita sudah punya program bahwa pada tahun 2030 kita harus bisa menghasilkan minyak 1 juta barel per hari,” ujar Arifin pada Senin (14/9) malam.
Menurut dia, di tengah pandemik COVID-19, lifting migas dan kebutuhan energi relatif menurun seiring perlambatan kegiatan ekonomi.
“Kita juga mengantisipasi rencana untuk melelang 12 wilayah kerja baru. Kita harus menyesuaikan jadwal karena daya tarik bisnis dan harga minyak menurun, tentu investasi harus menyesuaikan,” kata menteri.
Sejumlah upaya dilakukan oleh kementerian dalam mencapai target lifting 1 juta bph dengan menerapkan strategi eksplorasi yang masif dan intensif; mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan mature (usia tua); dan mengakselerasi monetisasi proyek-proyek utama, sehingga mempercepat potensi sumber daya menjadi lifting.
Laporan: Redaksi