Jakarta (Indonesia Window) – Sejak wabah virus corona baru merebak pada akhir Desember 2019 masker kesehatan menjadi barang langka yang mahal.
Di Indonesia, yang saat ini mencatat 34 kasus corona, harga masker melonjak 10 kali lipat dari harga normal.
Sementara di Taiwan yang secara geografi berada dekat dengan China, tidak ada lonjakan harga masker kesehatan, menurut pernyataan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) yang diterima di Jakarta, Kamis.
Satu lembar masker kesehatan di Pulau Formosa itu tetap dijual dengan harga sekitar 2.000 rupiah.
Mengendalikan harga
Pernyataan dari TETO menyebutkan bahwa salah satu upaya Pemerintah Taiwan dalam mengendalikan harga masker adalah dengan menerapkan kebijakan “Membuka Arus Masuk dan Menghemat Arus Keluar”.
Pengalaman memerangi SARS pada 2003, menyadarkan Pemerintah Taiwan bahwa masker merupakan salah satu ‘benda anti-epidemi’ yang diincar oleh masyarakat. Apalagi, jumlah produksi masker di Taiwan sangat terbatas, di mana lebih dari 80 persen produk tersebut diimpor dari luar negeri setiap tahun.
Untuk ‘menghemat arus keluar’, pada 24 Januari 2020 Pemerintah Taiwan mengumumkan melarang masker kesehatan di ekspor ke luar negeri untuk sementara waktu.
Dengan demikian, ketersediaan barang tersebut terjamin dan tidak ada lonjakan harga di pasar.
Laporan: Redaksi