Banner

Jakarta (Indonesia Window) – Taiwan mulai membebas aturan karantina mulai Juli 2022 bagi pelancong dari negara dengan tingkat infeksi COVID-19 yang sama, kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung pada Senin.

Jika tingkat infeksi tujuh hari atau 14 hari sama di kedua sisi, “mungkin ada (karantina) perjalanan gratis,” kata Chen pada sidang legislatif, ketika ditanya oleh anggota parlemen Tsai Pi-ru apakah saat ini peraturan masuk mungkin dilonggarkan pada awal liburan musim panas di bulan Juli.

“Tapi kami belum berada di posisi itu,” kata Chen, seraya mencatat bahwa tingkat infeksi di Taiwan masih jauh lebih rendah daripada di Jepang dan Korea Selatan.

Namun, ketika didesak oleh Tsai apakah Taiwan akan secara bertahap melonggarkan pembatasan perbatasannya pada Juli, Chen menjawab, “ya.”

“Pandemi mereda di banyak bagian dunia, dan di Taiwan situasinya menjadi lebih parah. Pada Juli, kita bisa berada di posisi yang sama dengan negara lain,” katanya.

Ketika saatnya tiba, kata Chen, Taiwan akan menetapkan standar masuk berdasarkan situasi COVID-19 suatu negara selama tujuh atau 14 hari terakhir, mempertahankan pembatasan untuk lokasi yang tetap berisiko tinggi.

Pernyataan Chen melangkah lebih jauh dari komentar yang dia buat sehari sebelumnya, ketika dia mengkonfirmasi bahwa Taiwan akan mempertimbangkan untuk memperpendek periode karantina bagi pelancong yang tiba dan periode isolasi untuk orang yang terpapar COVID-19, meskipun jumlah infeksi di Taiwan meningkat.

Berbicara pada konferensi pers harian Central Epidemic Command Center (CECC) pada Ahad (17/4), Chen memperkirakan bahwa Taiwan dapat mengalami tingkat infeksi keseluruhan dalam kisaran 15-16 persen, mirip dengan Hong Kong atau Selandia Baru, yang berhasil mencapai lebih dari 3 juta kasus yang dikonfirmasi.

Terlepas dari tren ini, langkah menuju waktu karantina/isolasi yang lebih pendek “pasti mungkin” selama didukung oleh data ilmiah, kata Chen, mencatat bahwa beberapa negara telah mengubah masa karantina menjadi tujuh hari, sementara yang lain menetapkan lima hari.

Pada 7 Maret, Taiwan mempersingkat karantina untuk pelancong yang tiba dan periode isolasi untuk kontak kasus COVID-19 dari 14 hari menjadi 10 hari, dan juga kembali mengizinkan karantina di rumah jika mereka tinggal sendiri atau tinggal bersama orang lain yang di Pulau Formosa secara bersamaan.

Sumber: CNA

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan