Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tengah menyiapkan berbagai hal guna meningkatkan pelayanan dalam pelaksanaan Haji 1440 Hijriah.
Persiapan tersebut tampaknya berjalan lancar, dengan Ketua Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-sudais mengumumkan bahwa dewan tersebut siap memberikan pelayanan terbaik bagi segenap tamu Allah subhanahu wa ta’ala, kata seorang pejabat Saudi melalui pesan singkat kepada Indonesia Window baru-baru ini.
Menurut Presiden Pusat Komunikasi Islam Arab Saudi, Faheem H. Alhamid, layanan tersebut disedikan pada musim Haji 1440 Hijriah agar jamaah haji dapat merasakan kenyamanan, ketenangan dan keamanan dalam menunaikan ibadah.
Syeikh as-Sudais mengatakan layanan tersebut diluncurkan dalam bentuk Rencana Program Penerangan musim Haji tahun 1440 Hijriah di Kantor Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi baru-baru ini.
Rencana ini meliputi 140 program yang dikelompokkan dalam beberapa segmen guna meningkatkan kinerja, melatih sumber daya manusia serta menyediakan layanan selama 24 jam demi menjamin pelayanan terbaik untuk jamaah haji di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Lebih lanjut Syeikh as-Sudais mengatakan berbagai upaya dan capaian oleh Arab Saudi dalam menjaga dua masjid suci dan melayani Umat Islam dari seluruh dunia yang datang untuk beribadah, serta perhatian kerajaan itu terhadap para pengunjung menunjukkan komitmen dalam melaksanakan Visi 2030 serta Program Transisi Nasional 2020.
Menurut dia, rencana tersebut menekankan tujuan untuk menunjukkan citra agama Islam yang moderat dalam bingkai ajaran yang toleran yang juga menjadi ciri khas Arab Saudi.
Rencana program musim Haji 1440 Hijriah tersebut dilaksanakan oleh 10 ribu tenaga kerja, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan kompetensi dan keterampilan yang mumpuni, ditambah para petugas kebersihan.
Syeikh as-Sudais menegaskab bahwa Pelayan Dua Tanah Suci berupaya melaksanakan berbagai langkah yang menjamin keamanan, ketenteraman, kemudahan dan kenyamanan bagi para tamu Allah subhanahu wa ta’ala.
Dengan demikian, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah dengan penuh ketenangan karena haji adalah kegiatan sakral yang tidak boleh diarahkan ke hal-hal lainnya, seperti politik atau kepentingan golongan tertentu yang mempolitisasi haji sehingga mengeluarkannya dari aturan syariah.
Salah satu program Haji 1440 Hijriah adalah menerjemahkan secara langsung khutbah Jumat dan khutbah Arafah ke dalam 10 bahasa, agar misi Islam sampai kepada para jamaah dalam bahasa yang mereka pahami.
Jumlah jamaah haji Indonesia selalu menjadi yang terbesar di dunia dengan 231.000 orang diberangkatkan pada musim Haji 1440 Hijriah (2019) dalam 529 kelompok terbang melalui 13 embarkasi.
Laporan: Redaksi