Teleskop antariksa SPHEREx milik NASA mulai pemetaan seluruh langit

SPHEREx akan memetakan posisi ratusan juta galaksi dalam tiga dimensi. Tujuannya adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan paling dasar dalam kosmologi, seperti bagaimana alam semesta bermula dan bagaimana struktur skala besarnya berevolusi.
Los Angeles, Amerika Serikat (Xinhua/Indonesia Window) – NASA pada Kamis (1/5) mengumumkan bahwa observatorium antariksanya, SPHEREx, secara resmi telah memulai serangkaian operasi ilmiah, yang menandai langkah besar untuk mengungkap wawasan baru tentang asal-usul alam semesta, evolusi galaksi, dan komponen dasar kehidupan di Galaksi Bima Sakti.
Selama dua tahun ke depan, SPHEREx akan mengambil sekitar 3.600 gambar per hari saat melakukan survei sistematis terhadap seluruh langit.
Diluncurkan pada 11 Maret lalu, SPHEREx telah menghabiskan enam pekan terakhir untuk menjalani pemeriksaan, kalibrasi, dan berbagai aktivitas lainnya guna memastikan teleskop antariksa tersebut berfungsi sebagaimana mestinya, menurut NASA.
Dengan serangkaian operasi ilmiah yang sedang berlangsung, SPHEREx akan memetakan posisi ratusan juta galaksi dalam tiga dimensi. Tujuannya adalah untuk menjawab beberapa pertanyaan paling dasar dalam kosmologi, seperti bagaimana alam semesta bermula dan bagaimana struktur skala besarnya berevolusi.
“Observatorium baru ini menambah rangkaian misi survei astrofisika berbasis antariksa menjelang peluncuran Teleskop Antariksa Nancy Grace Roman milik NASA. Bersama dengan misi-misi lainnya, SPHEREx akan memainkan peran penting dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan besar tentang alam semesta yang kami kerjakan di NASA setiap hari,” ujar Shawn Domagal-Goldman, pelaksana tugas direktur Divisi Astrofisika di kantor pusat NASA di Washington.
Observatorium tersebut akan menyelesaikan lebih dari 11.000 orbit selama 25 bulan operasi survei yang telah direncanakan, dengan mengelilingi Bumi sekitar 14,5 kali per hari, menurut NASA.
Laporan: Redaksi