Banner

Royal Caribbean umumkan kehadirannya kembali di pasar China Daratan

Foto dari udara yang diabadikan pada 3 Juni 2019 ini menunjukkan kapal pesiar ‘Spectrum of the Seas’ milik Royal Caribbean International di Terminal Kapal Pesiar Internasional Wusongkou Shanghai di Shanghai, China timur. (Xinhua/Chen Fei)

Kapal Spectrum of the Seas milik Royal Caribbean, yang dibangun dengan biaya 1,25 miliar dolar AS, memiliki panjang 348 meter dan lebar 41 meter serta dapat menampung 5.064 tamu di 2.124 kamar.

 

Shanghai, China (Xinhua) – Royal Caribbean menjadi raksasa pelayaran internasional pertama yang mengumumkan kehadirannya kembali di pasar China Daratan pascapandemi.

Royal Caribbean International pada Senin (15/5) mengatakan bahwa kapal pesiar mewah superbesar miliknya, “Spectrum of the Seas”, akan membuka kembali pelayaran di Shanghai pada April 2024.

Pada masa libur Hari Buruh atau May Day tahun depan, kapal pesiar tersebut akan bertolak dari Shanghai untuk melakukan perjalanan ke sejumlah destinasi wisata populer di Jepang, termasuk Tokyo, Yokohama, Osaka, Kobe, dan Fukuoka.

Kapal pesiar Amerika Serikat itu mengatakan akan meluncurkan pemeriksaan rute dan membuka layanan pemesanan pada Juli tahun ini.

Banner

Wu Huimin, kapten bergilir China untuk kapal “Spectrum of the Seas”, mengatakan bahwa sekitar 1.600 awak kapal dari 70 lebih negara menantikan kapal tersebut untuk kembali ke China dan melayani para turis China maupun asing.

Kapal “Spectrum of the Seas” milik Royal Caribbean, yang dibangun dengan biaya 1,25 miliar dolar AS, memiliki panjang 348 meter dan lebar 41 meter serta dapat menampung 5.064 tamu di 2.124 kamar.

Langkah Royal Caribbean tersebut dilakukan setelah Kementerian Transportasi China mengumumkan rencana pembukaan kembali transportasi kapal pesiar internasional dalam program percontohan di Shanghai dan Shenzhen pada 30 Maret.

Spectrum of the Seas
Para wisatawan yang berada di puncak Gunung Ma’an menunggu untuk menyaksikan pemandangan malam hari pusat kota Liuzhou yang berada di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 30 April 2023. (Xinhua/Li Hanchi)

China pada tahun ini mengalami rebound pariwisata menyusul pencabutan pembatasan COVID-19. Selama masa libur May Day yang dimulai pada 29 April, warga China melakukan 274 juta perjalanan domestik, melonjak 70,83 persen dari masa libur yang sama setahun sebelumnya dan naik 19,09 persen dari masa libur yang sama pada 2019 sebelum wabah COVID-19, menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China.

*1 dolar AS = 14.812 rupiah

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan