Solidaritas pascagempa dahsyat Turkiye-Suriah mengalir dari negara-negara Timur Tengah, dengan Komando Angkatan Darat (AD) Lebanon mengumumkan akan mengirim 20 anggota Resimen Insinyur ke Turkiye untuk ambil bagian dalam tugas pencarian dan penyelamatan.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Negara-negara di Timur Tengah berjanji memberikan pertolongan dan bantuan kepada Turkiye dan Suriah pascagempa bumi dahsyat mengguncang sebagian besar wilayah di sepanjang perbatasan Turkiye-Suriah.
Presiden Iran Ebrahim Raisi mengirim dua pesan terpisah kepada Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Suriah Bashar Al-Assad pascagempa tersebut, menyatakan kesiapan Teheran untuk segera memberikan bantuan penyelamatan dan pertolongan kepada kedua negara itu.
Di Beirut, di mana getaran gempa bumi terasa dengan jelas, Pelaksana Tugas Menteri Lingkungan Lebanon Nasser Yassin pada Senin (6/2) mengatakan bahwa “tim penyelamat Lebanon akan berangkat pada Senin yang sama ke Turkiye, atas permintaan otoritas Turki, untuk membantu operasi penyelamatan.”
Komando Angkatan Darat (AD) Lebanon mengumumkan akan mengirim 20 anggota Resimen Insinyur ke Turkiye untuk ambil bagian dalam tugas pencarian dan penyelamatan
Israel juga mengatakan pihaknya mengirimkan dua tim penyelamatan ke Turkiye dan mengirim peralatan penyelamatan ke Suriah.
“Kami mengirimkan dua tim profesional untuk membantu para korban,” sebut Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen dalam pernyataan tersebut. “Hari ini, Israel berdiri bersama Turkiye di masa sulit ini,” ujarnya.
Dalam pernyataan terpisah, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa tim tersebut akan dikirim sesuai permintaan pemerintah Turkiye. “Saya sudah mengarahkan pengiriman tim pencarian dan penyelamatan (search and rescue/SAR), serta tim medis,” katanya.
PM Netanyahu mengatakan bahwa Israel juga akan mengirim peralatan ke Suriah, yang akan menjadi aksi kerja sama yang jarang terjadi antara Israel dan Suriah, dua negara tetangga yang pernah secara resmi berperang.
Pada Senin yang sama, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Mesir menawarkan untuk membantu Turkiye dan Suriah, mengatakan bahwa “Mesir siap memberikan bantuan untuk menghadapi dampak mengerikan dari gempa mematikan itu.”
Kemenlu tersebut juga menyampaikan belasungkawa dan menunjukkan solidaritas pascagempa dahsyat Turkiye-Suriah.
Sementara itu, Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune mengatakan bahwa negaranya mengirimkan tim penyelamat terampil untuk membantu Turkiye.
Tim penyelamat Aljazair, terdiri dari 89 petugas SAR berpengalaman termasuk tenaga kesehatan profesional, dijadwalkan tiba di Turkiye pada Senin, sebutnya.
PM Libya Abdul-Hamed Dbeibah juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa bumi di Suriah dan Turkiye, menyampaikan bahwa dia telah memerintahkan untuk mengirim 55 spesialis penyelamatan dan pengamanan serta empat ekor anjing pelacak untuk “membantu pihak berwenang di Turkiye menangani konsekuensi dari gempa bumi tersebut.”
Gempa bumi dahsyat mengguncang Turkiye selatan dan negara tetangga Suriah pada Senin pagi waktu setempat, menewaskan sedikitnya 1.762 orang dan melukai 12.068 orang di Turkiye sejauh ini, menurut statistik yang dirilis oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turkiye.
Menurut Kementerian Kesehatan Suriah dan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia propemberontak yang berbasis di Inggris, gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang provinsi Latakia, Tartous, Hama, Aleppo, dan Idlib di Suriah utara pada Senin, menewaskan sedikitnya 870 orang dan melukai 1.326 orang lainnya luka-luka.
Gempa bumi tersebut juga sangat terasa di Israel dan Lebanon.
Laporan: Redaksi