Banner

Perusahaan Indonesia-China jalin kerja sama bangun pabrik lokal untuk baterai EV

PT Sedaya dan HLY Battery asal China menandatangani ‘letter of intention’ (LoI) untuk membangun fasilitas manufaktur baterai kendaraan listrik di Indonesia. (Sumber: Sedaya)

Smart Electric Vehicle Indonesia (Sedaya) baru-baru ini menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China, JiangXi HuaLiYuan Lithium Energy Co., Ltd. (HLY Battery), guna membangun sebuah pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia, dengan proses konstruksi pabrik ini akan dimulai pada awal tahun depan dan diharapkan mulai beroperasi per akhir 2026.

 

Jakarta (Xinhua/Indonesia Window) – PT Smart Electric Vehicle Indonesia (Sedaya) baru-baru ini menjalin kerja sama dengan perusahaan asal China, JiangXi HuaLiYuan Lithium Energy Co., Ltd. (HLY Battery), guna membangun sebuah pabrik baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan letter of intention (LoI) kedua perusahaan tersebut belum lama ini.

“Kami tidak hanya akan meningkatkan ketersediaan baterai lithium berkualitas tinggi, tetapi juga mendukung komitmen negara untuk mengurangi emisi karbon dan mempromosikan efisiensi energi,” kata CEO PT Smart Electric Vehicle Indonesia (Sedaya), Arief, dikutip dari keterangan resminya.

Smart Electric Vehicle Indonesia
Foto yang diabadikan pada 1 September 2024 ini menunjukkan sistem penggerak motor ganda untuk kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) di Yibin, Provinsi Sichuan, China barat daya. Sebuah pameran yang menyuguhkan berbagai pencapaian dalam rantai pasokan dan industri baterai listrik digelar di Yibin mulai 31 Agustus hingga 2 September sebagai bagian dari Konferensi Baterai Listrik Dunia (World Power Battery Conference) 2024. Ajang tersebut secara komprehensif memamerkan berbagai produk inovatif dan pencapaian teknologi dalam rantai industri baterai listrik selama setahun terakhir, serta skenario-skenario pengaplikasian teknologi mutakhir, seperti peralatan listrik dan ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy). (Xinhua/Tang Wenhao)

Proses konstruksi pabrik ini akan dimulai pada awal tahun depan dan diharapkan mulai beroperasi per akhir 2026. Kerja sama ini akan mendukung penguatan ekosistem EV dan energi terbarukan di Indonesia.

Selain itu, kemitraan ini juga diharapkan dapat memberikan efek positif terhadap perekonomian lokal melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal untuk baterai lithium.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan