Banner

Situs prasejarah di Jiangsu China dikonfirmasi berusia sekitar 7.500 hingga 8.100 tahun

Foto tak bertanggal yang diabadikan dari udara menggunakan ‘drone’ ini menunjukkan pemandangan situs Baojia di Kota Liyang, Provinsi Jiangsu, China timur. (Xinhua/Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Jiangsu)

Situs Baojia di Kota Liyang, Provinsi Jiangsu, China timur, dikonfirmasi berusia antara 7.500 hingga 8.100 tahun, menjadikannya situs prasejarah paling awal yang ditemukan sejauh ini di kawasan sekitar Danau Taihu.

 

Nanjing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Situs Baojia di Kota Liyang, Provinsi Jiangsu, China timur, dikonfirmasi berusia antara 7.500 hingga 8.100 tahun, menjadikannya situs prasejarah paling awal yang ditemukan sejauh ini di kawasan sekitar Danau Taihu, demikian diumumkan para arkeolog dalam sebuah konferensi pada Ahad (16/11).

Situs tersebut mencakup area seluas sekitar 20.000 hingga 30.000 meter persegi. Sejak 2023, sebuah tim arkeologis kolaboratif dari Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Provinsi Jiangsu dan Museum Nanjing telah melakukan penggalian di situs itu dengan persetujuan dari Administrasi Warisan Budaya Nasional (National Cultural Heritage Administration) China.

Di situs tersebut, para arkeolog telah mengidentifikasi sebuah saluran sungai kuno yang membentang dari timur ke barat. Hu Yingfang, ketua tim arkeolog, mengatakan bahwa mereka juga menemukan temuan penting di bawah saluran itu, yakni sebuah aliran sungai yang lebih tua yang berisi endapan sedalam 2,5 meter. Endapan ini mengandung banyak sisa organik dan artefak yang terkait dengan aktivitas manusia pada zaman purba.

Temuan tim tersebut sangat beragam dan terjaga dengan baik berkat kondisi situs yang tergenang air. Temuan tersebut meliputi berbagai jenis tembikar, artefak kayu, sisa-sisa tumbuhan, sisa-sisa hewan termasuk tulang mamalia, serta beberapa benda anyaman, seperti tali yang terbuat dari rami atau rumput.

Banner

“Kondisi situs yang tergenang air membuat banyak bahan organik tetap terawetkan, mengandung informasi krusial tentang lingkungan dan budaya, yang sangat berguna untuk merekonstruksi kehidupan masyarakat purba,” ungkap Hu.

Penanggalan radiokarbon terhadap biji-bijian tanaman dari berbagai lapisan di situs tersebut menunjukkan bahwa situs itu berusia 7.500 hingga 8.100 tahun, menurut Hu.

Selain itu, lebih dari 200 lubang abu ditemukan di teras sebelah timur situs tersebut. Salah satunya berisi kerangka anjing yang utuh.

Setelah melakukan investigasi lapangan dan serangkaian diskusi, hampir 10 pakar dari institusi-institusi termasuk Akademi Ilmu Sosial China (Chinese Academy of Social Sciences), Universitas Nanjing, Universitas Zhejiang, dan Universitas Renmin China menyimpulkan bahwa situs Baojia merupakan situs prasejarah paling awal yang ditemukan sampai saat ini di sekitar Danau Taihu.

Mereka juga mengakui bahwa situs ini memiliki karakteristik budaya yang unik. Penemuan itu mengisi kesenjangan penting dalam lini masa budaya Neolitik di kawasan tersebut dan memberikan bukti penting untuk menelusuri asal-usul peradaban Sungai Yangtze.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan