Sistem navigasi kelas dunia BeiDou China merupakan sistem satelit navigasi pertama di dunia yang mampu menyediakan layanan komunikasi pesan singkat global.
Beijing, China (Xinhua) – China mengembangkan Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BeiDou Navigation Satellite System/BDS) menjadi sebuah sistem navigasi kelas atas dengan berbagai teknologi mutakhir, desain pionir, dan fungsi yang hebat, menurut buku putih yang dipublikasikan oleh Kantor Informasi Dewan Negara China pada Jumat (4/11).
Berjudul ‘Sistem Satelit Navigasi BeiDou China di Era Baru’, buku putih tersebut mengatakan bahwa BDS mencapai level terdepan di dunia di bidang teknologi inti dalam hal konstelasi hibrida, tautan antarsatelit, dan struktur sinyal.
Sistem navigasi kelas dunia BDS kompatibel dengan sejumlah sistem satelit navigasi lainnya dan mampu memberikan layanan yang terdiversifikasi dan terspesialisasi, kata buku putih itu.
Buku putih itu juga menyoroti kemampuan produksi batch BeiDou yang luar biasa, mengatakan bahwa dalam waktu kurang dari tiga tahun, 18 roket telah mengangkut 30 satelit BDS ke orbit, “sebuah kecepatan yang tak tertandingi oleh negara lain mana pun.”
BDS mampu menyediakan berbagai macam layanan, seperti penentuan posisi, penavigasian, pengaturan waktu, serta pencarian dan penyelamatan internasional. Ini merupakan sistem satelit navigasi pertama di dunia yang mampu menyediakan layanan komunikasi pesan singkat global, ungkap buku putih itu.
Keakuratan dalam penentuan posisi sebenarnya dari sistem BeiDou saat ini bisa mencapai di bawah lima meter, dan bahkan di beberapa daerah, antara dua hingga tiga meter, jauh melampaui target desainnya 10 meter, kata Ran Chengqi, juru bicara sistem tersebut, dalam sebuah konferensi media tentang buku putih itu di Beijing.
Akurasi waktu BDS juga melampaui target 20 nanodetik, mencapai 10 nanodetik, imbuh Ran, sekaligus menyiratkan bahwa BDS setara dengan sejumlah sistem navigasi dunia utama lainnya.
“Pengembangan 100 persen independen dan pengoperasian komponen inti BDS meletakkan dasar yang kokoh untuk penggunaan secara luas,” demikian sebut buku putih tersebut.
Laporan: Redaksi