Sistem keuangan yang disiapkan oleh otoritas Saudi dirancang untuk meminimalkan kebutuhan jamaah haji untuk membawa uang dalam jumlah besar, sehingga mengurangi risiko penipuan keuangan dan potensi gangguan lainnya yang dapat mengganggu ibadah.
Jakarta (Indonesia Window) – Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi baru-baru ini mengeluarkan imbauan kepada jamaah haji untuk tidak membawa uang dalam jumlah besar selama perjalanan haji mereka. Sebaliknya, mereka disarankan untuk hanya membawa apa yang mereka perlukan dan membayar layanan di awal melalui platform dan metode pembayaran elektronik yang telah disetujui oleh pemerintah Saudi.
Dalam serangkaian unggahan di media sosial, Kementerian Haji dan Umroh menyampaikan anjuran dalam mengelola keuangan selama perjalanan haji agar tidak terjadi masalah terkait membawa uang tunai dalam jumlah berlebihan. Postingan tersebut menekankan pentingnya pembayaran di muka untuk berbagai layanan, memperkirakan biaya tambahan, dan mengandalkan metode pembayaran elektronik.
Kementerian tersebut menekankan bahwa otoritas Saudi telah menciptakan sistem keuangan yang mengumpulkan semua biaya layanan di muka, termasuk akomodasi, transportasi, dan tiket pulang pergi. Sistem keuangan tersebut dirancang untuk meminimalkan kebutuhan membawa uang dalam jumlah besar, sehingga mengurangi risiko penipuan keuangan dan potensi gangguan lainnya yang dapat mengganggu ibadah.
Imbauan dan saran tersebut disampaikan oleh Kementerian Haji dan Umroh melalui media digital dan tradisional dalam 15 bahasa, dan menjadi bagian dari kampanye kesadaran internasional. Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi jamaah tentang peraturan haji guna memastikan kelancaran dan pelaksanaan ibadah haji, serta menghindari pelaksanaannya tanpa visa haji resmi.
Laporan: Redaksi