Banner

25 orang tewas dan 160 lainnya luka-luka dalam serangan Israel di Lebanon Selatan

Foto yang diabadikan pada 27 Januari 2025 ini menunjukkan anggota Pertahanan Sipil Lebanon mencari warga yang hilang di bawah reruntuhan rumah mereka di Kfar Shouba, Lebanon. (Xinhua/Taher Abu Hamdan)

Serangan Israel selama tiga hari di Lebanon selatan sejauh ini telah menewaskan 25 orang, dengan 160 orang lainnya mengalami luka-luka, meski kesepakatan gencatan senjata sedang berlangsung antara Hizbullah dan militer Israel, yang mulai berlaku pada 27 November 2024.

 

Beirut, Lebanon (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Kesehatan Lebanon pada Selasa (28/1) mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel selama tiga hari di Lebanon selatan telah bertambah menjadi 25 orang, dengan 160 orang lainnya mengalami luka-luka.

Dalam pernyataannya, Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat di bawah naungan kementerian tersebut melaporkan bahwa satu orang tewas dan 26 lainnya terluka dalam serangan Israel pada Senin (27/1).

Korban luka-luka tersebar di lima desa di sektor timur Lebanon selatan, yaitu Adaisseh, Bani Hayyan, Burj Al-Muluk, Houla, dan Kafr Kila.

serangan Israel selama tiga
Foto yang diabadikan pada 25 Januari 2025 ini menunjukkan sebuah tank Israel yang sedang memotong jalan menuju Lebanon selatan di Chaqra, Lebanon. Jumlah korban jiwa akibat tembakan tentara Israel yang menargetkan kerumunan warga Lebanon yang sedang mencoba kembali ke rumah mereka di Lebanon selatan telah bertambah menjadi 25 orang, dengan 160 lainnya luka-luka.(Xinhua/Ali Hashisho)

Sejak Ahad (26/1) pagi waktu setempat, ratusan warga Lebanon berkumpul di pinggiran desa-desa perbatasan mereka, bergerak menuju rumah mereka dengan mobil dan berjalan kaki, melewati pos-pos pemeriksaan tentara Lebanon dan penghalang dari tanah yang dipasang Israel.

Banner

Namun, pasukan Israel menembaki warga sipil yang kembali tersebut, semakin meningkatkan ketegangan di sepanjang perbatasan itu.

Perkembangan ini terjadi meski kesepakatan gencatan senjata sedang berlangsung antara Hizbullah dan militer Israel, yang mulai berlaku pada 27 November 2024.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner
Banner

Iklan