Banner

Houthi ancam serang “kapal-kapal yang terkait Israel” jika blokade bantuan Gaza berlanjut

Seorang pengunjuk rasa memegang sebuah model rudal Houthi saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaa, Yaman, pada 16 Februari 2024, yang digelar untuk menentang perang Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza serta serangan udara dan sanksi yang dipimpin Amerika Serikat terhadap kelompok Houthi. (Xinhua/Mohammed Mohammed)

Serangan Houthi berhenti setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, kelompok tersebut kini mengancam akan melanjutkan operasi-operasinya jika blokade di Gaza tidak dicabut.

 

Sanaa, Yaman (Xinhua/Indonesia Window) – Pemimpin Houthi Yaman, Abdulmalik al-Houthi, pada Senin (10/3) mengumumkan bahwa kelompoknya sedang mempersiapkan serangkaian operasi militer terhadap kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel jika bantuan kemanusiaan tidak sampai ke Gaza dalam tenggat waktu empat hari, seperti yang dia tetapkan pada pekan lalu.

“Kami tetap berpegang pada tenggat waktu kami untuk masuknya bantuan ke Jalur Gaza, dan angkatan bersenjata kami siap untuk melaksanakan operasi,” kata al-Houthi dalam sebuah pidato yang disiarkan lewat saluran televisi Al-Masirah milik kelompok tersebut.

Pemimpin Houthi itu sebelumnya telah mengeluarkan ultimatum empat hari kepada para mediator Israel dan Hamas untuk memfasilitasi dilanjutkannya kembali pengiriman bantuan ke Gaza. Tenggat waktu ini akan berakhir pada Selasa (11/3).

Kelompok Houthi, yang mengendalikan sebagian besar wilayah utara Yaman termasuk Sanaa, ibu kota negara tersebut, telah melancarkan serangan drone dan roket terhadap kapal-kapal yang berkaitan dengan Israel di Laut Merah dan kota-kota Israel sejak November 2023, sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina di tengah konflik Israel-Hamas yang masih berlangsung.

Banner

Sebagai tanggapan, Israel telah melakukan serangan balasan yang menargetkan lokasi-lokasi militer Houthi di Sanaa dan Hodeidah, sebuah kota pelabuhan di Laut Merah.

Serangan Houthi berhenti setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Namun, kelompok tersebut kini mengancam akan melanjutkan operasi-operasinya jika blokade di Gaza tidak dicabut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan