Banner

Suriah kecam bom mobil maut di Manbij, bersumpah akan hukum pelaku

Foto yang diabadikan pada 3 Februari 2025 ini menunjukkan puing-puing kendaraan di lokasi bom mobil di Manbij, Suriah. (Xinhua)

Serangan bom mobil mematikan terjadi di Kota Manbij, Suriah utara, menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

 

Damaskus, Suriah (Xinhua/Indonesia Window) – Pemerintah sementara Suriah pada Senin (3/2) mengecam serangan bom mobil mematikan yang terjadi di Kota Manbij, Suriah utara, dan bersumpah akan menuntut pertanggungjawaban dari pihak-pihak yang terlibat.

Serangan “teroris” tersebut menyasar warga sipil, menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka, menurut sebuah pernyataan dari kantor kepresidenan Suriah.

“Kejahatan ini tidak akan luput dari hukuman, dan para pelakunya akan menghadapi konsekuensi terberat sebagai pelajaran bagi siapa pun yang berani mengganggu keamanan Suriah atau membahayakan rakyatnya,” kata pihak pemerintah Suriah.

serangan bom mobil mematikan
Foto yang diabadikan pada 3 Februari 2025 ini menunjukkan puing-puing kendaraan di lokasi bom mobil di Manbij, Suriah. (Xinhua)

Ledakan tersebut, yang terjadi di sebuah jalan utama di pinggiran Manbij, Provinsi Aleppo, menjadi serangan paling mematikan di kawasan itu sejak lengsernya mantan presiden Suriah Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Banner

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (Syrian Observatory for Human Rights/SOHR) yang berbasis di Inggris melaporkan bahwa para korban sebagian besar merupakan pekerja pertanian yang sedang bepergian dengan truk ketika sebuah kendaraan yang berisi bahan peledak meledak di dekatnya.

serangan bom mobil mematikan
Orang-orang terlihat di dekat puing-puing kendaraan di lokasi bom mobil di Manbij, Suriah, pada 3 Februari 2025. (Xinhua)

Observatorium tersebut mengatakan kawasan itu menjadi saksi terjadinya bentrokan sengit antara faksi-faksi yang didukung Turkiye dan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi, yang telah mengakibatkan hampir 600 orang tewas sejak Desember lalu.

Ketegangan di area strategis di dekat perbatasan Turkiye ini tetap tinggi seiring faksi-faksi bersaing memperebutkan kekuasaan di Suriah utara.

Belum ada pihak yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan