Banner

PBB sebut makalah tentang posisi China dalam krisis Ukraina sebagai “kontribusi penting”

Stephane Dujarric, Juru Bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, berbicara dalam jumpa pers harian di markas besar PBB di New York pada 26 Agustus 2020. (Xinhua/Xie E)

Posisi China dalam krisis Ukraina yang dipaparkan dalam sebuah makalah mendapatkan apresiasi dari juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyebutnya sebagai “sebuah kontribusi penting”.

 

PBB (Xinhua) – Makalah yang menyatakan posisi China dalam penyelesaian politik krisis Ukraina merupakan “sebuah kontribusi penting,” kata seorang juru bicara (jubir) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (24/2).

“Saya rasa rencana yang diajukan oleh pemerintah China tersebut merupakan sebuah kontribusi penting,” kata Stephane Dujarric, Jubir Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers reguler.

“Saya rasa seruan tentang perlunya menghindari penggunaan senjata nuklir itu sangat penting,” imbuhnya.

China pada Jumat merilis sebuah makalah yang menyatakan posisinya dalam penyelesaian politik krisis Ukraina, mengatakan dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi yang layak untuk krisis Ukraina.

China telah menyerukan berbagai upaya internasional untuk menciptakan kondisi bagi dimulainya kembali pembicaraan damai guna menyelesaikan krisis Ukraina.

Pujian dari Rusia

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia pada Jumat (24/2) memuji makalah yang dirilis China yang menyatakan posisinya dalam penyelesaian politik krisis Ukraina.

Dalam dokumen yang dirilis sebelumnya pada Jumat yang sama, China menyerukan berbagai upaya internasional untuk menciptakan kondisi bagi dimulainya kembali pembicaraan damai, mengatakan bahwa dialog dan negosiasi adalah satu-satunya solusi yang layak untuk krisis Ukraina.

Posisi China dalam krisis Ukraina
Sejumlah orang berjalan di dekat gedung Kementerian Luar Negeri Rusia di Moskow pada 28 Maret 2022. (Xinhua/Bai Xueqi)

“Kami sangat menghargai aspirasi teman-teman China kami untuk berkontribusi pada penyelesaian konflik di Ukraina melalui cara damai,” ujar Juru Bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova dalam sebuah pernyataan.

“Kami berpandangan sama dengan China. Kami berkomitmen untuk mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB dan ketentuan hukum internasional, termasuk hukum humaniter dan keamanan yang tidak dapat dipisahkan,” katanya.

Mengenai krisis Ukraina, Rusia terbuka untuk mencapai tujuan-tujuan operasi militer khusus melalui jalur politik dan diplomatik,” kata Zakharova.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan