China serukan kepada negara-negara untuk tolak koersi ekonomi AS

Para pekerja mendirikan stan ekshibisi Intel Corporation dalam persiapan menjelang Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) kelima di Shanghai, China timur, pada 2 November 2022. (Xinhua/Fang Zhe)

Sektor semikonduktor kini telah sangat mengglobal dan ini merupakan hasil dari hukum pasar serta pilihan yang diambil perusahaan.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Kementerian Perdagangan China pada Jumat (19/7) menyerukan kepada negara-negara terkait untuk melawan koersi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) di sektor semikonduktor.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China menyusul laporan media bahwa AS sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih keras untuk memberikan tekanan pada perusahaan-perusahaan dari sejumlah negara, seperti Jepang dan Belanda, guna membatasi perdagangan cip mereka dengan China lebih luas lagi.

Kementerian itu mengatakan bahwa China berharap negara-negara terkait akan mematuhi prinsip-prinsip pasar dan semangat kontrak mereka, menolak koersi ekonomi dari AS, serta bekerja sama untuk menjaga stabilitas rantai industri dan pasokan global.

Setelah mengalami pertumbuhan selama beberapa dekade, sektor semikonduktor kini telah sangat mengglobal dan ini merupakan hasil dari hukum pasar serta pilihan yang diambil perusahaan, ungkap sang juru bicara.

Selama bertahun-tahun, AS terus-menerus memperluas konsep keamanan nasional secara berlebihan, menyalahgunakan langkah-langkah pengendalian ekspor, dengan sengaja memecah pasar semikonduktor global, serta dengan semena-mena mencampuri pertukaran ekonomi dan perdagangan yang wajar antara perusahaan-perusahaan dari negara lain, menurut kementerian tersebut.

China selalu menentang keras praktik-praktik ini, yang sangat menyimpang dari prinsip-prinsip perdagangan bebas dan aturan perdagangan multilateral, serta berdampak pada stabilitas rantai industri dan pasokan global, kata juru bicara tersebut.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan