Sekjen Liga Arab tegaskan kembali penolakan invasi Israel di Rafah

Anak-anak menerbangkan layang-layang di atas reruntuhan di Kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 17 Februari 2024. (Xinhua/Yasser Qudih)

Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit telah menegaskan kembali penolakan terhadap invasi Israel di Kota Rafah di Gaza, seraya menyoroti dampak dari penghancuran yang disengaja tersebut, yang telah menghancurkan semua dasar kehidupan warga Palestina.

 

Kairo, Mesir (Xinhua) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arab Ahmed Aboul Gheit pada Selasa (20/2) menegaskan kembali penolakan terhadap invasi Israel di Kota Rafah di Gaza.

“Dampak dari penghancuran yang disengaja, yang disebabkan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza dan yang telah menghancurkan semua dasar kehidupan, mungkin akan terus berlanjut selama beberapa dekade mendatang. Dari sini, saya tegaskan kembali sikap kami yang jelas, yaitu penolakan terhadap ancaman Israel untuk menyerbu Kota Rafah (Palestina). Saya juga memohon kepada seluruh pihak agar segera mengambil tindakan untuk menghentikan operasi biadab ini,” ucap Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit.

Gheit juga mengatakan bahwa keberlanjutan dan kemakmuran pembangunan di kawasan Arab adalah salah satu tujuan di antara prioritas Liga Arab dan tujuan yang ingin dicapainya.

Dalam pidatonya di Hari Keberlanjutan Arab, Gheit menambahkan bahwa Liga Arab telah mengambil langkah-langkah signifikan guna mencapai tujuan tersebut yang berkaitan dengan kehidupan warga negara Arab melalui rencana, inisiatif, dan strategi di semua tingkatan yang berhubungan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, seraya menjelaskan bahwa kawasan Arab, terlepas dari apa yang telah dicapai, telah dilanda sejumlah krisis yang dahsyat dan beruntun yang menyebabkan melemahnya tindakan Arab.

Sementara itu, Menteri Solidaritas Sosial Mesir Nevine El-Qabbaj merujuk kepada penderitaan yang disebabkan oleh Israel terhadap rakyat Palestina.

“Kita bertemu hari ini karena adanya berbagai tantangan regional, Arab, dan internasional yang membayangi kawasan Arab di tingkat politik, ekonomi, sosial, lingkungan, dan budaya, dengan penderitaan rakyat Palestina dan apa yang mereka alami dari penyiksaan dan genosida sistematis sebagai puncaknya,” ujar Menteri Solidaritas Sosial Mesir, Nevine El-Qabbaj.

Hari Keberlanjutan Arab pertama kali diperingati pada 2023, yang bertujuan untuk menyebarkan konsep keberlanjutan dan mempromosikannya di kawasan Arab, serta meninjau inisiatif yang bertujuan untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan 2030.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan