Banner

Hizbullah peringatkan operasi balas dendam atas serangan Israel terhadap warga sipil

Unit artileri pasukan militer Israel melancarkan serangan ke arah Desa Yaroun di Lebanon selatan dari Israel utara pada 12 November 2023. Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah pada Sabtu (11/11) mengatakan bahwa kelompok bersenjata yang didukung Iran itu akan terus menekan Israel dari Lebanon selatan dengan melancarkan serangkaian operasi militer. (Xinhua/JINI/Ayal Margolin)

Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah mengungkapkan soal penggunaan wahana nirawak (drone) pengintai dan penyerang sebagai respons atas penembakan dan pengeboman Israel di Lebanon selatan.

 

Beirut, Lebanon (Xinhua) – Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah pada Sabtu (11/11) menyampaikan pidato dalam rangka peringatan Hari Syuhada Hizbullah.

Dikatakan oleh Nasrallah bahwa pihaknya tidak menoleransi agresi apa pun yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Lebanon, dan itulah alasan pihaknya merespons serangan Israel yang menewaskan seorang nenek dan tiga cucunya pada pekan lalu di Lebanon selatan.

“Kami mengutuk serangan yang dilakukan terhadap keluarga baik-baik yang menyebabkan kesyahidan keluarga tersebut. Ini adalah tindakan yang direspons oleh perlawanan Islam tanpa ragu-ragu, dan ini adalah pertama kalinya kami menembakkan rudal Katyusha ke permukiman Kiryat Shmona. Kami menginformasikan kepada musuh melalui pernyataan resmi bahwa kami tidak akan menoleransi agresi apa pun terhadap warga sipil, dan kami menegaskan kembali komitmen kami terhadap hal itu,” tegas Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

Untuk pertama kalinya, Nasrallah mengungkapkan soal penggunaan wahana nirawak (drone) pengintai dan penyerang sebagai respons atas penembakan dan pengeboman Israel di Lebanon selatan.

Banner

“Salah satu hal yang ingin kami publikasikan adalah penggunaan drone pengintai kami setiap hari ke wilayah utara Palestina yang diduduki. Beberapa di antara drone tersebut bisa mencapai Haifa, Acre, Safad, dan Tiberias, dan terkadang melampaui utara Palestina” jelas Nasrallah.

Lebih lanjut dia mengatakan, “Beberapa drone ini kembali dengan membawa foto-foto yang diperlukan, dan beberapa di antaranya tidak kembali, dan kami tidak menginginkan mereka kembali agar kami dapat menghantam Kubah Besi (Iron Dome) dan rudal-rudal patriot.”

“Terkadang Kubah Besi dan rudal patriot gagal mengenai drone-drone ini, sehingga mereka mengerahkan helikopter dan F15 untuk menembak jatuh drone tersebut. Ini adalah rutinitas harian. Terkadang, kami mengirim satu atau dua drone, dan terkadang tiga. Drone-drone tersebut merupakan tambahan selain drone penyerang, dan tindakan ini tidak termasuk dalam pernyataan resmi harian kami,” tandas Nasrallah.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan