Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah orang yang melarikan diri ke Sudan dari konflik di Ethiopia utara telah meningkat menjadi lebih dari 20.000, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) pada Ahad (15/11), menurut laporan Reuters.
Lebih dari 12.500 menyeberang di Hamdayat dan hampir 7.500 ke selatan di al-Luqdi selama 7-14 November, menurut data UNHCR.
Badan-badan lokal dan PBB berusaha membantu para pengungsi, yang telah tiba dalam jumlah yang terus bertambah dengan sedikit harta atau perbekalan.
Pemimpin wilayah Tigray Ethiopia pada Ahad (15/11) mengatakan bahwa pasukannya mengebom bandara di ibu kota Eritrea Asmara pada Sabtu malam (14/11) sebelumnya, menurut laporan Arab News mengutip Reuters.
Presiden Tigray Debretsion Gebremichael juga mengatakan bahwa pasukannya telah memerangi pasukan Eritrea ‘di beberapa front’ selama beberapa hari terakhir.
Eritrea dan Ethiopia menandatangani kesepakatan damai dua tahun lalu, tetapi pemerintah Presiden Eritrea, Isaias Afwerki, tetap memusuhi kepemimpinan Tigray setelah peran mereka dalam perang 1998-2000.
Laporan: Raihana Radhwa