Jakarta (Indonesia Window) – Arab Saudi menutup sementara akses umroh untuk mencegah penyebaran virus corona, demikian laporan Arab News yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Penutupan akses juga berlaku bagi jamaah yang hendak melakukan ibadah dan berkunjung ke Masjid Nabawi di Madinah selama menunaikan ibadah umroh.
Pemegang visa wisata dari negara-negara yang dinilai memiliki risiko penyebaran virus tinggi juga ditolak masuk.
Bahkan, warga negara Saudi dan mereka yang berasal dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) tidak dapat menggunakan kartu identitas nasional guna melakukan perjalanan ke dan dari Arab Saudi untuk sementara waktu.
Namun aturan tersebut dikecualikan atas warga Saudi yang ingin kembali ke tanah air mereka, dan warga negara-negara GCC yang berada di wilayah kerajaan dan ingin kembali ke negara asal mereka. Mereka dapat meninggalkan atau memasuki kerajaan menggunakan kartu identitas nasional.
Otoritas kesehatan kerajaan di titik masuk akan memverifikasi negara mana yang dikunjungi wisatawan sebelum tiba di Arab Saudi dan menerapkan semua tindakan pencegahan yang diperlukan.
Pejabat Saudi menekankan bahwa pembatasan itu bersifat sementara dan akan terus ditinjau oleh otoritas kesehatan.
Pemerintah Kerajaan menegaskan kembali dukungan Arab Saudi atas penerapan upaya internasional dalam membatasi penyebaran virus.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mendesak semua warga untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara yang paling parah terkena wabah Corona.
Kasus
Hampir tujuh juta jamaah mengunjungi Arab Saudi setiap tahun, sebagian besar dari mereka tiba di bandara Jeddah dan Madinah.
Sebelumnya, tujuh warga Saudi dipastikan tertular virus Corona saat berada Bahrain dan Kuwait.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Bahrain pada Rabu (26/2), mengatakan bahwa enam wanita Saudi telah dites dan positif terkena virus. Mereka tiba di Bandara Internasional Bahrain dengan penerbangan dari Iran.
Jumlah kasus yang dikonfirmasi di Iran sejauh ini mencapai 26. Kegiatan sekolah dan universitas telah ditangguhkan di negara terebut selama dua pekan guna membatasi penyebaran virus.
Di Kuwait, pemerintah setempat mengumumkan kasus pertama warga negara Saudi yang terinfeksi oleh virus tersebut. Lelaki Saudi yang tiba di negara itu dari kota Mashhad Iran, telah ditempatkan di karantina selama 14 hari.
Sejauh ini 26 kasus Corona telah dikonfirmasi di Kuwait.
Kementerian Kesehatan Saudi telah memberikan saran dan pedoman kepada negara-negara tetangga untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, dan menangani keadaan darurat kesehatan.
Wakil Menteri Kesehatan Arab Saudi Hani bin Abdul Aziz Jokhdar mengatakan pedoman tersebut didasarkan pada pengalaman kerajaan tersebut dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan para peziarah selama musim haji.
Laporan: Redaksi