Bekasi, Jawa Barat (Indonesia Window) – Jumlah pelancong meningkat dengan terbukanya kesempatan mengunjungi keluarga dan teman-teman di Amerika Serikat untuk pertama kalinya sejak pandemik.
Penerbangan mulai lepas landas pada Senin pagi dari London, Paris, dan kota-kota lain setelah pencabutan pembatasan perjalanan AS menurut laporan Reuters, Senin.
Peraturan perjalanan sejak awal tahun 2020 melarang akses masuk ke AS dari 33 negara, termasuk China, India dan sebagian besar Eropa, selain pembatasan masuk lewat darat dari Meksiko dan Kanada.
Mulai Senin, pelancong yang dapat menunjukkan bukti resmi vaksinasi COVID-19 dan memiliki hasil tes COVID-19 negatif dapat kembali terbang ke Amerika Serikat.
Larangan perjalanan yang pertama kali diberlakukan oleh Pemerintahan Donald Trump ini telah memberikan pukulan besar bagi pariwisata, juga membatasi kunjungan untuk menghadiri pernikahan, pemakaman, atau acara lainnya.
Penerbangan penuh, kata CEO Virgin Atlantic Shai Weiss, sementara volume penumpang diperkirakan akan tetap tinggi dalam beberapa pekan mendatang saat mendekati momen perayaan Thanksgiving dan liburan musim dingin.
Wisatawan di Paris juga mengalami peningkatan jumlah yang besar. “Sangat senang,” ungkap Michel Valente, yang melakukan perjalanan dari bandara Charles de Gaulle Paris bersama istrinya, dan merasa lega bahwa dia akhirnya akan melihat keluarganya di Amerika Serikat secara langsung daripada melalui panggilan video.
Perbatasan darat AS juga dibuka kembali untuk perjalanan yang tidak penting.
Prospek pelonggaran pembatasan juga mendorong para migran untuk mencoba peruntungan mencari suaka AS, yang merupakan ujian baru bagi pemerintahan Presiden Joe Biden.
Di penyeberangan perbatasan darat dari Meksiko dan Kanada, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS akan menanyakan para pelancong apakah mereka telah divaksinasi dan akan memeriksa sejumlah dokumen.
Laporan: Raihana Radhwa