Jakarta (Indonesia Window) – Pemerintah Arab Saudi memulangkan 250 warga negaranya melalui penerbangan dari Jakarta menyusul wabah COVID-19, menurut laporan Arab News yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Evakuasi tahap pertama pada Jumat (10/4) tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah kerajaan untuk membawa pulang warga negara yang terperangkap di luar negeri di tengah pandemic COVID-19.
Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) mengatakan para penumpang telah tiba di Arab Saudi dengan oesawat Saudi Arabian Airlines dari ibu kota Jakarta.
“Kami telah menerima 250 penumpang pertama yang kembali dari Jakarta. Ini adalah salah satu tahap untuk mengembalikan warga Saudi, dan penerbangannya dikoordinasikan dengan Saudi Arabian Airlines,” kata Juru bicara GACA Ibrahim Al-Rosa.
Penerbangan repatriasi itu menyusul kembalinya hampir 200 warga Saudi dari Bahrain pada Rabu (8/4). Mereka adalah di antara 790 warga negara Saudi yang terdampar di Bahrain karena wabah virus, yang dipulangkan melalui jalur darat King Fahd Causeway yang menghubungkan kedua negara.
Kementerian Luar Negeri Saudi telah meluncurkan platform layanan elektronik (https://www.mofa.gov.sa/es) di mana warga negara dapat mendaftarkan diri untuk diproses pulang ke kerajaan.
Al-Rosa mengatakan GACA bekerja sama dengan kementerian kesehatan, urusan luar negeri, dan pariwisata Saudi untuk mengoordinasikan pengaturan penerbangan.
Menurut dia, pihak berwenang juga telah mendirikan pusat operasi bersama 24 jam guna mengawasi pengembalian warga secara aman.
Tiga bandara Saudi, yakni Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah, dan Bandara Internasional King Fahd di Dammam telah disiapkan untuk menerima penumpang dari Jakarta, Washington DC, Kuala Lumpur, Mauritius, Muskat, London, Manila, Maladewa, Kolombo dan New York sebagai bagian dari tahap awal inisiatif tersebut.
“Para penumpang akan menjalani 12 macam pemeriksaan pencegahan yang berbeda (untuk COVID-19) yang dibagi menjadi tiga tahap.
“Tahap pertama adalah sebelum naik pesawat, tahap kedua di dalam kabin dan tahap terakhir adalah pada saat kedatangan saat mereka menjalani pemeriksaan suhu sebelum menjalani karantina selama 14 hari,” jelas Al-Rosa.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan 364 kasus baru COVID-19, 19 pasien sembuh dan tiga kematian.
Jumlah keseluruhan kasus kini telah mencapai 3.651, dengan 2.919 kasus aktif. Sebanyak 57 dari mereka saat ini dalam perawatan intensif, sementara 685 telah dirawat dan 47 meninggal.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly mengatakan kementerian menjalankan berbagai saluran saran dan komunikasi untuk COVID-19 termasuk aplikasi Sehha, pusat panggilan 937, aplikasi penilaian diri Mawid, dan aplikasi Tatamman bagi kelompok khusus.
Laporan: Redaksi