Satelit optik beresolusi tinggi Qilu-2 dan satelit optik petak lebar Qilu-3 akan menyediakan layanan penginderaan jauh untuk survei tanah, pertanian, kehutanan, perlindungan lingkungan, serta pencegahan dan mitigasi bencana di Provinsi Shandong, China timur, sambil berkoordinasi dengan satelit Qilu-1 di orbit.
Taiyuan, China (Xinhua) – China berhasil meluncurkan roket Long March-2D pada Ahad (15/1), mengirim 14 satelit baru ke luar angkasa.
Roket tersebut lepas landas dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Provinsi Shanxi, China utara, pada pukul 11.14 Waktu Beijing (10.14 WIB).
Seluruh satelit tersebut, termasuk Qilu-2 dan Qilu-3, telah memasuki orbit yang direncanakan.
Qilu-2 dan Qilu-3 masing-masing adalah satelit optik beresolusi tinggi dan satelit optik petak lebar, dengan muatan perangkat pencitraan optik untuk pengamatan Bumi.
Satelit-satelit tersebut akan menyediakan layanan penginderaan jauh untuk survei tanah, pertanian, kehutanan, perlindungan lingkungan, serta pencegahan dan mitigasi bencana di Provinsi Shandong, China timur. Satelit-satelit itu juga akan berkoordinasi dengan satelit Qilu-1 di orbit.
Ini adalah misi penerbangan ke-462 yang menggunakan seri roket Long March.
Roket Long March-2D dikembangkan oleh Shanghai Academy of Spaceflight Technology, anak perusahaan dari China Aerospace Science and Technology Corporation.
Terkenal atas keandalan dan kemampuannya untuk beradaptasi, roket ini dapat memenuhi berbagai permintaan peluncuran untuk satu satelit dan rangkaian satelit dalam tata letak rangkaian atau paralel pada roket. Dalam misi ini, roket tersebut membawa 14 satelit dari tujuh pengembang berbeda.
Laporan: Redaksi