Banner

China akan balas entitas AS yang rongrong kedaulatan dan keamanan China

Orang-orang mengunjungi stan Huawei Technologies Co., Ltd. China di ajang Egypt Petroleum Show (EGYPS) di Kairo, Mesir, pada 13 Februari 2023. Sejumlah perusahaan minyak dan teknologi China menarik banyak pengunjung pada edisi keenam EGYPS yang tengah berlangsung. EGYPS merupakan pameran minyak terkemuka di Timur Tengah dan Afrika Utara yang mengumpulkan lebih dari 500 peserta pameran dari seluruh dunia. (Xinhua/Ahmed Gomaa)

Sanksi terhadap perusahaan China oleh entitas-entitas Amerika Serikat terkait akan dijawab dengan langkah-langkah balasan sesuai dengan hukum.

 

Beijing, China (Xinhua) – China akan mengambil langkah-langkah balasan sesuai dengan hukum terhadap entitas-entitas Amerika Serikat (AS) terkait yang telah merongrong kedaulatan dan keamanan China, sebagai respons atas sanksi AS terhadap perusahaan dan institusi China. Demikian disampaikan Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Wang Wenbin di Beijing, pada Rabu (15/2).

Dalam sebuah konferensi pers harian, Wang mengatakan bahwa masuknya balon udara sipil nirawak China ke zona udara AS merupakan kejadian yang sama sekali tidak disengaja, tidak terduga, dan terisolasi yang disebabkan oleh keadaan memaksa yang terjadi di luar kendali (force majeure), dan bahwa pihak China telah berulang kali mengomunikasikan hal ini ke pihak AS.

Sanksi terhadap perusahaan China
Foto yang diabadikan pada 14 November 2022 ini menunjukkan bendera nasional China dan Amerika Serikat di Bali. (Xinhua)

Namun, AS bereaksi berlebihan dengan menyalahgunakan penggunaan kekuatan dan memperburuk situasi, ujar Wang, seraya menambahkan bahwa AS menggunakan insiden itu sebagai alasan untuk menjatuhkan sanksi ilegal terhadap bisnis dan institusi China.

“China dengan tegas menentang hal ini dan akan mengambil langkah balasan sesuai dengan hukum terhadap entitas-entitas AS terkait yang telah merongrong kedaulatan dan keamanan China untuk melindungi kedaulatan serta hak dan kepentingan China yang sah,” ungkap Wang.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan