Jakarta (Indonesia Window) – Para arkeolog telah menemukan reruntuhan bangunan berbentuk segi lima yang berusia 5.500 tahun di Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, China bagian utara, menurut Kantor Berita Xinhua, Sabtu.
Bukti arkeologi yang digali di sebuah lokasi konstruksi di Taiyuan tersebut diyakini berasal dari periode tengah dan akhir Budaya Yangshao, kata Institut Peninggalan Budaya dan Arkeologi Kota.
Sebanyak 98 lubang abu, 11 tempat pembakaran tembikar, dua rumah dan enam makam Dinasti Ming (1368-1644) dan Qing (1644-1911) digali di situs tersebut. Di antara penemuan yang paling menonjol adalah rumah segi lima seluas sekitar 32 meter persegi, kata Pei Jingrong, seorang peneliti di institut tersebut.
Potongan tembikar yang melimpah telah ditemukan di rumah, termasuk tembikar berisi pasir, tembikar abu-abu berisi pasir, pot tembikar merah, dan botol dengan dasar tajam, jelas Pei.
Para pakar percaya bahwa penemuan ini memiliki nilai akademis yang besar untuk mempelajari fitur budaya Zaman Neolitik di Cekungan Taiyuan dan pertukaran budaya prasejarah di Taiyuan dan sekitarnya.
Berasal dari sekitar bagian tengah Sungai Kuning, Budaya Yangshao dianggap sebagai aliran penting peradaban China dan dikenal luas karena teknologi pembuatan tembikarnya yang canggih.
Laporan: Redaksi