Banner

PBB serukan pihak yang terlibat tahan diri di tengah kekerasan komunal di Sudan Selatan

Foto yang diabadikan pada 9 April 2024 ini menunjukkan pemandangan kota di Juba, Sudan Selatan. (Xinhua/Han Xu)

Eskalasi antara para pemelihara ternak dan masyarakat petani di Negara Bagian Khatulistiwa Timur (Eastern Equatoria), di Sudan Selatan, dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 35 orang.

 

Juba, Sudan Selatan (Xinhua/Indonesia Window) – Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Sudan Selatan (UNMISS) pada hari Ahad (2/2) mengungkapkan kekhawatirannya terkait eskalasi antara para pemelihara ternak dan masyarakat petani di Negara Bagian Khatulistiwa Timur (Eastern Equatoria), yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 35 orang.

Nicholas Haysom, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB sekaligus kepala UNMISS, dengan tegas mengecam kekerasan yang sedang berlangsung dan menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menunjukkan sikap menahan diri.

eskalasi antara para pemelihara
Foto yang diabadikan pada 9 April 2024 ini menunjukkan pemandangan jalan di Juba, Sudan Selatan. (Xinhua/Han Xu)

“Serangan dan serangan balik semacam ini harus dihentikan,” ujar Haysom dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Juba, ibu kota Sudan Selatan.

Konflik bersenjata pecah pada 31 Januari antara para peternak dan masyarakat yang tinggal di dan sekitar Magwi County, Negara Bagian Khatulistiwa Timur, menyebabkan terjadinya pertempuran balasan di desa Agoro, Chomboro, Obama, dan Ayiii.

Banner

Para pejabat setempat mengatakan bahwa serangan tersebut telah menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai 40 lainnya.

Menurut UNMISS, kejadian-kejadian ini telah menimbulkan ketakutan yang meluas dan menyebabkan pengungsian warga sipil dari daerah-daerah yang terdampak di Khatulistiwa Timur dan Lokiliri di Negara Bagian Khatulistiwa Tengah (Central Equatoria) yang berbatasan.

Haysom menyerukan perlunya upaya-upaya terpadu dari otoritas nasional, negara bagian, dan lokal untuk mencegah konflik serupa antara para peternak dan petani terulang di masa depan. Dia juga menambahkan bahwa misi PBB akan terus terlibat secara intensif dengan masyarakat dan otoritas untuk mengurangi ketegangan dan mengirimkan patroli penjaga perdamaian ke daerah-daerah yang terdampak guna meningkatkan keamanan.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan