Banner

Museum China replikasi cawan anggur kompleks berusia ribuan tahun secara digital

Versi digital 3D dari Marquis Yi of Zeng’s Zun and Basin ditampilkan dalam klip video yang dirilis oleh Museum Provinsi Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah. (Xinhua)

Replika digital dari satu set cawan anggur berusia 2.400 tahun, yang sebelumnya dianggap memiliki tingkat kompleksitas yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk dibuat replikanya, berhasil dibuat dengan menggunakan pemindaian CT industri untuk mengungkap struktur cawan anggur yang tidak terlihat.

 

Wuhan, China (Xinhua) – Sebuah museum di China merilis sebuah replika digital dari satu set cawan anggur berusia 2.400 tahun, yang sebelumnya dianggap memiliki tingkat kompleksitas yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk dibuat replikanya.

Versi digital 3D dari Marquis Yi of Zeng’s Zun and Basin ditampilkan dalam klip video yang dirilis oleh Museum Provinsi Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah.

Peralatan perunggu asli itu, yang berasal dari Periode Negara-Negara Berperang (475 SM-221 SM), terdiri dari sebuah zun dan sebuah panci. Sebuah zun digunakan untuk wadah minuman anggur, sementara sebuah panci berisi air untuk menghangatkan atau mendinginkan anggur. Zun dan panci tersebut masing-masing disolder dengan puluhan aksesori, termasuk hiasan berlubang berupa naga dan ular yang bersilangan.

“Ini adalah peralatan perunggu paling kompleks dan indah dari periode pra-Qin. Relik tersebut belum sepenuhnya direplikasi karena struktur internalnya masih menjadi misteri,” kata Zhang Changping, seorang profesor sejarah di Universitas Wuhan.

Banner

Dilakukan bersama oleh Museum Provinsi Hubei dan Museum Istana, proyek replikasi terbaru ini menggunakan pemindaian CT industri untuk mengungkap struktur cawan anggur yang tidak terlihat.

Banyak arkeolog tertarik pada replika digital tersebut, yang membutuhkan waktu empat tahun untuk menyelesaikannya, ujar Jiang Xudong, seorang peneliti di Museum Provinsi Hubei. “Upaya ini akan membuka jalan bagi terciptanya replika sesungguhnya di masa depan.”

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Banner

Iklan