Banner

Fokus Berita – Pertemuan Putin dan utusan AS berakhir tanpa rencana kompromi untuk Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbincang dengan utusan khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Steve Witkoff, di Kremlin di Moskow, Rusia, pada 6 Agustus 2025. (Xinhua/Kantor Pers Kremlin)

Rencana kompromi untuk menyelesaikan krisis Ukraina gagal tercapai dalam pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan khusus presiden Amerika Serikat, Steve Witkoff.

 

Moskow, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) – Pertemuan selama lima jam antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan utusan khusus presiden Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, yang berakhir setelah tengah malam pada Rabu (3/12) gagal menghasilkan rencana kompromi untuk menyelesaikan krisis Ukraina.

Ajudan presiden Rusia, Yuri Ushakov, pada Rabu menyebut pembicaraan itu “sangat bermanfaat, konstruktif, dan sangat informatif.” Ushakov mengatakan bahwa kedua belah pihak meninjau dokumen-dokumen yang sebelumnya disampaikan oleh AS dan sepakat untuk tidak mengungkapkan inti pembicaraan.

Isu-isu teritorial menjadi inti pembicaraan

Rusia telah menerima rencana 28 poin yang diusulkan AS, bersama dengan empat dokumen tambahan mengenai resolusi perdamaian jangka panjang terkait krisis Ukraina, kata Ushakov, seraya menuturkan bahwa Rusia dapat menyetujui beberapa usulan AS sembari tetap kritis terhadap usulan lainnya.

Banner

Ushakov menambahkan bahwa kedua belah pihak menyatakan kesiapan untuk terus berupaya mencapai penyelesaian damai jangka panjang di Ukraina.

Ushakov mengungkapkan bahwa kedua belah pihak membahas isu-isu teritorial spesifik dan prospek kerja sama ekonomi di masa mendatang antara kedua negara.

Tanpa isu-isu teritorial, “kami tidak melihat adanya resolusi untuk krisis (Ukraina),” katanya.

Pejabat itu menuturkan bahwa Putin telah menilai apa yang disebutnya sebagai “tindakan destruktif” yang diambil oleh negara-negara Eropa sehubungan dengan penyelesaian damai Ukraina.

Mengenai kemungkinan adanya pertemuan baru antara presiden Rusia dan AS, Ushakov mengatakan bahwa hal itu akan bergantung pada kemajuan yang dibuat oleh para ajudan dan perwakilan kementerian luar negeri.

Ushakov menekankan bahwa Rusia dan AS “tidak semakin berseberangan” dalam hal penyelesaian Ukraina, meskipun “masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan” baik bagi Washington maupun Moskow.

Banner

Putin sebelumnya mengatakan bahwa daftar poin-poin yang diusulkan AS mengenai Ukraina dapat menjadi dasar bagi perjanjian di masa mendatang.

Mediasi AS

Rencana perdamaian 28 poin yang diusulkan AS diluncurkan bulan lalu. Rencana tersebut kemudian direvisi dalam perundingan antara AS, Ukraina, dan Eropa di Jenewa pada 23 November, meskipun perubahannya masih belum jelas.

Presiden AS Donald Trump pada 25 November lalu mengatakan bahwa dirinya mengutus Witkoff untuk bertemu dengan Putin “dengan harapan dapat memfinalisasi Rencana Perdamaian ini”, seraya menambahkan bahwa dia berharap dapat segera bertemu dengan Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, tetapi hanya ketika kesepakatan damai tersebut sudah rampung atau berada pada tahap akhir.

Pada Ahad (30/11), Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Witkoff menggelar pembicaraan dengan delegasi Ukraina di Hallandale Beach, Florida. Rubio mengatakan “kemajuan tambahan” telah dicapai terkait rencana perdamaian yang sudah direvisi, tetapi menyebutkan bahwa “masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan”. Rubio juga menuturkan bahwa “pihak lain” harus dilibatkan dalam proses tersebut.

Ukraina dan Eropa menginginkan inklusi

Banner

Pada Senin (1/12), Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Friedrich Merz, dan sejumlah pemimpin Eropa lainnya menolak segala kesepakatan damai Ukraina yang dinegosiasikan “tanpa melibatkan Ukraina dan Eropa”.

Zelensky pada Selasa (2/12) mendesak transparansi dalam upaya yang sedang berlangsung untuk mengakhiri krisis Ukraina. “Yang penting adalah … tidak ada permainan yang dimainkan di belakang Ukraina, tidak ada yang diputuskan tanpa Ukraina,” katanya.

Dalam kunjungannya ke Prancis pada Senin, Zelensky mengatakan bahwa Ukraina berusaha mengakhiri konflik “dengan cara yang bermartabat”, dan menyerukan jaminan keamanan yang “solid”. Zelensky juga mengakui bahwa isu-isu teritorial akan menjadi aspek “tersulit” dalam negosiasi-negosiasi mendatang.

Pertemuan terbaru dengan Putin menandai kunjungan keenam Witkoff ke Moskow tahun ini. Kunjungan sebelumnya dilakukan pada 6 Agustus, tak lama sebelum AS mengumumkan rencana untuk konferensi tingkat tinggi (KTT) Trump-Putin di Negara Bagian Alaska, AS.

Laporan: Redaksi

Banner

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan