Regenerasi organ pada manusia berpotensi dikembangkan lebih jauh dengan mempelajari mekanisme pertumbuhan kembali tanduk rusa yang didukung oleh sekelompok sel punca pada hewan.
Xi’an, China (Xinhua) – Para ilmuwan China berhasil mengidentifikasi sekelompok sel punca pada rusa yang mendukung pertumbuhan kembali tanduk, membuka kemungkinan klinis baru bagi regenerasi organ pada manusia.
Mamalia sebagian besar kehilangan kemampuan untuk meregenerasi organ mereka, tetapi tanduk rusa menjadi pengecualian penting yang menawarkan model berharga untuk mempelajari regenerasi organ pada mamalia.
Para peneliti, yang dipimpin oleh pakar dari Universitas Politeknik Northwestern, menerbitkan sebuah studi dalam jurnal Science edisi terbaru mengenai atlas sel tunggal pertumbuhan kembali tanduk.
Mereka menemukan bahwa populasi sel progenitor blastema tanduk menunjukkan potensi regenerasi diri dan perbaikan jaringan tulang, sehingga memainkan peran penting dalam pemanjangan tanduk yang cepat.
Sel-sel progenitor tersebut berkembang dari tiga jenis sel mesenchymal, atau inisiator tanduk tahap paling awal, lima hari setelah tanduk tua terlepas dan kemudian terlihat menghasilkan sel tulang rawan in vivo dan in vitro, menurut studi itu.
Tim telah menemukan bahwa tikus memiliki jenis sel yang serupa, namun spesies nonmamalia tidak memilikinya, yang menunjukkan bahwa mamalia mungkin memiliki mekanisme regenerasi yang khas.
Mereka juga menggunakan transkriptomik sel tunggal untuk mengidentifikasi 151 gen yang terkait dengan pertumbuhan tulang, menurut studi tersebut.
Studi ini memberikan wawasan baru ke dalam pemahaman regenerasi mamalia dan pengembangan pengobatan regeneratif, papar para peneliti.
Laporan: Redaksi