Putin: Rusia dan Ukraina siap bertemu untuk pembicaraan damai setelah 22 Juni

Putin menegaskan kembali keterbukaan Rusia untuk berdialog, termasuk kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Namun, dia menyuarakan keprihatinannya atas legitimasi otoritas Zelensky.
St. Petersburg, Rusia (Xinhua/Indonesia Window) – Tim negosiator Rusia dan Ukraina siap untuk melanjutkan pembicaraan langsung setelah 22 Juni, demikian disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (19/6) dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin kantor berita global utama di St. Petersburg.
Putin menegaskan kembali keterbukaan Rusia untuk berdialog, termasuk kemungkinan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Namun, dia menyuarakan keprihatinannya atas legitimasi otoritas Zelensky.
“Saya siap untuk bertemu dengan siapa pun, termasuk Zelensky,” kata Putin. “Bukan itu masalahnya. Jika Ukraina memercayakannya untuk bernegosiasi, biar Zelensky yang melakukannya. Pertanyaan sebenarnya adalah: siapa yang akan menandatangani dokumen yang dihasilkan? Kami tidak berurusan dengan propaganda di sini; ketika menyangkut hal-hal serius, yang penting bukanlah pesan politik tetapi legitimasi hukum.”
Putin juga mengatakan bahwa jika tidak ada resolusi damai yang tercapai, Rusia akan mengejar tujuannya di Ukraina dengan cara-cara militer.
“Tidak diragukan lagi, jika kami gagal mencapai kesepakatan melalui perundingan damai, kami akan mencapai tujuan kami dengan cara militer,” katanya.
Putin menegaskan kembali bahwa tujuan operasi militer khusus Rusia adalah demiliterisasi Ukraina, menghilangkan kemampuannya untuk mempertahankan kekuatan militer yang dapat membahayakan Rusia.
Laporan: Redaksi