Pusat mahadata China di Guizhou merupakan zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama di China, memiliki 37 pusat data yang beroperasi atau sedang dibangun guna melayani berbagai perusahaan termasuk Apple, Huawei, dan Tencent.
Guiyang, China (Xinhua) – Lebih dari 40.000 tahun silam, para leluhur kuno membuat api dan berlindung di gua-gua gelap di area pegunungan yang terletak di Provinsi Guizhou, China.
Kini, gua-gua ini diubah menjadi pusat penyimpanan data yang aman dan terjamin di Guiyang, ibu kota Guizhou, yang lebih dikenal sebagai Lembah Mahadata (Big Data Valley) China.
“Gua-gua di kawasan perbukitan Gui’an di Guiyang ini cukup cocok untuk pembangunan pusat data. Yang terpenting, Gui’an bebas dari banjir dan gempa bumi. Hal ini dapat menjamin keamanan, baik data maupun bangunannya,” ujar Zhong Shan, insinyur senior, Guizhou Transportation Planning Survey and Design Academe Co., Ltd.
“Yang tak kalah penting juga adalah bahwa gua-gua tersebut memiliki keunggulan yang jelas dalam efisiensi energi. Hal ini sangat relevan di saat negara itu berupaya mencapai target ‘karbon ganda’ (untuk mencapai puncak emisi karbon dioksida pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060),” lanjutnya.
Sering dijuluki pusat mahadata China, Guizhou merupakan zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama di China.
Guizhou memiliki 37 pusat data yang beroperasi atau sedang dibangun, melayani berbagai perusahaan termasuk Apple, Huawei, dan Tencent.
Guizhou mempromosikan industri mahadata sebagai tulang punggung pembangunan sosial dan ekonomi berkualitas tinggi, dengan ekonomi digital menyumbang 37 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Guizhou pada 2022.
Laporan: Redaksi