Pusat Komando dan Pengendalian menggunakan teknologi AI melalui setidaknya 8.000 kamera yang dipasang di area kota suci Makkah, serta sejumlah situs-situs suci lainnya, seperti Mina, Arafah dan Muzdalifah.
Jakarta (Indonesia Window) – Aparat keamanan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Pusat Komando dan Pengendalian untuk mengatur pergerakan jamaah haji dari Mina ke Arafah (sekitar 14,4 km).
Pusat Komando dan Pengendalian menggunakan teknologi AI melalui setidaknya 8.000 kamera yang dipasang di area kota suci Makkah, serta sejumlah situs-situs suci lainnya, seperti Mina, Arafah dan Muzdalifah.
Kamera-kamera tersebut tersebar di lebih dari 500 lokasi guna memantau setiap pergerakan jamaah haji secara real-time, yang bertujuan menjaga keamanan, mengatur kerumunan (crowd management), mengendalikan lalu lintas, serta mengantisipasi keadaan darurat selama musim haji berlangsung.
Pusat Komando dan Pengendalian merupakan jantung dari rencana pihak keamanan haji yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk mencapai kesiapan tingkat lanjut dalam melayani para tamu Allah ﷻ. Bersamaan dengan itu, upaya keamanan terus dilakukan terkait masuknya jamaah melalui pos pemeriksaan keamanan dan jalan menuju kota suci Makkah.
Pusat ini dilengkapi dengan teknologi terkini dan beroperasi sepanjang waktu melalui koordinasi dengan pasukan yang bertugas di lapangan. Pusat ini terhubung langsung dengan sektor keamanan untuk mendistribusikan tugas, menyediakan pemantauan langsung dan real-time terhadap jamaah haji, dan melaksanakan rencana keamanan sepenuhnya. Selain itu, pusat juga terhubung dengan Pusat Operasi Keamanan di Masjidil Haram dan Pusat Operasi Terpadu 911.
Pusat Komando dan Pengendalian beroperasi dengan teknologi canggih dan aplikasi AI terkini, mengikuti standar global tertinggi untuk meningkatkan kualitas kerja mereka. Perkembangan ini merupakan kolaborasi antara Keamanan Umum dan Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Saudi (The Saudi Data and Artificial Intelligence Authority/SDAIA) yang bertujuan mendukung misi keamanan dan organisasi pasukan keamanan haji di Makkah dan tempat-tempat suci, menyediakan data dan informasi yang diperlukan untuk melayani jamaah, dan memfasilitasi ritual ibadah mereka agar lancar dan mudah.
Pusat ini terkenal dengan kemampuan teknologinya yang modern, termasuk tiga platform bertenaga AI yang dikembangkan melalui koordinasi dengan SDAIA, yakni ‘Baseer’, ‘Sawaher’, dan platform ‘Keamanan Umum dan Analisis Tingkat Lanjut’ (General Security and Advanced Analytics). Platform-platform ini merupakan pendukung penting yang membantu pengambil keputusan dalam mengambil keputusan tepat waktu.
Sumber: Saudi Gazette
Laporan: Redaksi