Banner

Haji 1445 – Ke mana kerikil jumroh setelah musim haji berakhir?

Jamaah haji melemparkan batu di Jamrat al-Aqaba pada hari pertama Idul Adha (10 Dzulhijjah 1445 Hijriah/16 Juni 2024). (Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi)

Puluhan juta kerikil jumroh yang menumpuk di area sekitar tiang jamarat yang tampak seperti ‘mangkuk’ akan diangkut ke fasilitas penyimpanan, menunggu untuk ditangani dengan tepat setelah musim haji berakhir.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Setiap tahun, ketika jutaan jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul di Mina untuk melakukan ritual suci melempar jumrah, puluhan juta kerikil akan menumpuk di area sekitar tiang jamarat yang tampak seperti ‘mangkuk’.

Setelah musim haji berakhir, ke manakah kerikil-kerikil ini dipindahkan?

Pihak berwenang di Arab Saudi menggunakan teknologi canggih dalam menjalankan operasi yang sangat teratur dan cermat untuk menangani kerikil jumroh.

Menurut seorang pegawai dari Perusahaan Kedana yang bertanggung jawab memelihara tempat-tempat suci haji, proses penanganan kerikil jumroh dimulai segera setelah jamaah menyelesaikan ritual lempar jumrah pada hari pertama, kedua, dan ketiga (10-12 Dzulhijjah).

Banner
Foto udara pada Ahad, 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah (16 Juni 2024) ini menunjukkan jamaah haji berkumpul area Jamarat di Mina (sebelah timur Makkah), untuk menunaikan ritual lempar jumroh. (Saudi Press Agency)

Di dalam struktur bangunan jamarat yang memiliki empat lantai berkedalaman mencapai 15 meter, dengan tiga pilar yang memanjang, kerikil-kerikil diturunkan. Bebatuan sebesar ruas-ruas jari orang dewasa ini lalu jatuh ke ruang bawah tanah, berkumpul di area yang ditentukan di mana fase berikutnya dimulai. Di sini, ada ban berjalan yang mengambil batu-batu tersebut, lalu memulai proses pembersihan yang terdiri atas penyaringan dan pencucian untuk menghilangkan debu dan kotoran yang terkumpul di setiap butir kekiril.

Setelah dibersihkan, kerikil-kerikil ini diangkut ke fasilitas penyimpanan, menunggu untuk digunakan kembali atau ditangani dengan tepat setelah musim haji berakhir.

Volume batu yang dikelola setiap musim sangat besar, berkorelasi langsung dengan jumlah jamaah haji, menandakan upaya logistik yang sangat besar.

Tahun 1445 Hijriah, pemerintah Arab Saudi menyambut dan melayani 1.833.164 jamaah haji dari seluruh dunia.

Puluhan juta kerikil jumroh
Seorang jamaah mengumpulkan kerikil di Muzdalifah, yang akan digunakan untuk menunaikan ritual lempar jumroh pada hari Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah (16 Juni 2024). (Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi)

Menyadari tantangan fisik dan logistik yang dihadapi para jamaah selama berhaji, Hadiyah-Haji dan Mu’tamer Gift bekerja sama dengan Perusahaan Kedana mendistribusikan lebih dari 83.411 kantong kerikil di 300 titik di jalur pejalan kaki sepanang area Muzdalifah dan Jembatan Jamarat (sekitar 8 km). Distribusi ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap jamaah memiliki akses yang mudah untuk memperoleh kerikil yang dibutuhkan guna menunaikan ritual melempar jumroh. Hal ini juga diharapkan dapat meringankan beban jamaah dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada aspek spiritual dalam perjalanan mereka.

Pengelolaan dan daur ulang kerikil jamarat yang cermat merupakan bukti integrasi sempurna antara tradisi dan modernitas, memastikan kemurnian spiritual ibadah haji tetap terjaga sekaligus mengatasi tantangan lingkungan dan logistik.

Banner

Sumber: Saudi Gazette

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan