Proyek restorasi Piramida Menkaure rencananya akan dilakukan selama tiga tahun oleh misi arkeologi Mesir-Jepang dari SCA dan Universitas Waseda Jepang, namun ditolak oleh beberapa arkeolog dan pakar Mesir, yang mengatakan bahwa proyek tersebut kemungkinan dapat merusak keaslian, identitas, dan nilai sejarah bangunan yang berusia 4.500 tahun itu.
Kairo, Mesir (Xinhua) – Sebuah komite peninjauan internasional menolak rencana untuk merestorasi lapisan granit pada Piramida Menkaure, demikian disampaikan oleh Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada Kamis (15/2).
“Komite Peninjauan Piramida Menkaure (Menkaure Pyramid Review Committee/MPRC) dengan suara bulat menolak pemasangan kembali balok-balok selubung granit, yang tersebar di sekitar bagian dasar piramida sejak ribuan tahun lalu,” kata kementerian tersebut dalam pernyataan pers.
MPRC, yang terdiri dari para arkeolog dan insinyur asal Mesir, Amerika Serikat, Republik Ceko, dan Jerman, ditugaskan oleh pihak kementerian untuk meninjau proyek kontroversial di dataran tinggi Giza tersebut.
Dalam laporan itu, MPRC menggarisbawahi “pentingnya mempertahankan kondisi piramida saat ini tanpa membuat perubahan, mengingat nilai universal dan arkeologisnya yang istimewa.”
Proyek restorasi piramida yang kontroversial tersebut diumumkan oleh Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir (Supreme Council of Antiquities/SCA) di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir pada akhir Januari lalu. Menurut pengumuman itu, proyek itu akan dilakukan selama tiga tahun oleh misi arkeologi Mesir-Jepang dari SCA dan Universitas Waseda Jepang.
Gagasan tersebut ditolak oleh beberapa arkeolog dan pakar Mesir, yang mengatakan bahwa proyek tersebut kemungkinan dapat merusak keaslian, identitas, dan nilai sejarah Piramida Menkaure yang berusia 4.500 tahun.
MPRC menyebutkan bahwa “mustahil untuk memastikan posisi asli yang tepat dari balok-balok selubung, oleh karena itu, mustahil untuk mengembalikan balok-balok tersebut ke lokasi aslinya di piramida tersebut.”
Laporan: Redaksi