“Menganggap China sebagai musuh utama dan tantangan jangka panjang, Amerika Serikat menggembar-gemborkan masalah Taiwan selama beberapa tahun terakhir, dan tujuan sebenarnya adalah untuk membendung China,” kata peneliti dari Akademi Ilmu Sosial China.

 

Jakarta (Indonesia Window) – Upaya Amerika Serikat (AS) untuk menghalangi reunifikasi China sepenuhnya dan peremajaan bangsa China dengan menggunakan “kartu Taiwan” pasti akan gagal, demikian disampaikan sejumlah pakar China.

Menganggap China sebagai musuh utama dan tantangan jangka panjang, AS menggembar-gemborkan masalah Taiwan selama beberapa tahun terakhir, dan tujuan sebenarnya adalah untuk membendung China, kata Wang Shushen, seorang peneliti di Institut Studi Taiwan di bawah naungan Akademi Ilmu Sosial China (Chinese Academy of Social Sciences/CASS).

AS sering memainkan “kartu Taiwan” dan dengan berbagai cara, mulai dari kunjungan dan penjualan senjata ke daerah Taiwan, China, hingga langkah yang menghasut Taiwan agar “memisahkan diri dengan China Daratan secara ekonomi,” kata Wang.

AS tidak pernah bertindak untuk kepentingan Taiwan, namun sebaliknya, AS justru menekan Taiwan untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi, kata Li Haidong, Kepala Pusat Studi Amerika di Universitas Hubungan Luar Negeri China.

Para pakar mengatakan bahwa mengetahui otoritas Partai Progresif Demokratik (Democratic Progressive Party/DPP) bergantung pada AS untuk mengupayakan “kemerdekaan Taiwan,” pihak AS menggunakan Taiwan sebagai “mesin uang”, membuat Taiwan menghabiskan banyak uang, antara lain untuk pembelian senjata dan membeli pesawat penumpang AS. AS juga meminta Taiwan Semiconductor Manufacturing Company Limited agar membangun pabrik di Negeri Paman Sam dan berbagi dokumen bisnis termasuk daftar inventaris dan daftar klien dengan tujuan mengurangi kelangkaan chip yang dialaminya.

Otoritas DPP hanya mencapai beberapa keuntungan politik yang sejatinya hanya ilusi dengan biaya ekonomi yang tinggi, sebut Zhang Guanhua, Wakil Kepala Institut Studi Taiwan CASS. Konsekuensinya akan harus ditanggung oleh masyarakat Taiwan, imbuhnya.

Tindakan otoritas DPP yang mempertaruhkan masa depan Taiwan pada beberapa politisi anti-China AS yang rakus dan egois sangat tidak bertanggung jawab dan berbahaya, kata Zeng Runmei, seorang peneliti di Institut Studi Taiwan CASS.

Senada dengan Zeng, Zhu Songling, seorang profesor kajian Taiwan dari Beijing Union University, mengatakan bahwa bertindak sebagai pion dalam kekuatan anti-China AS dan secara sembrono mengupayakan “kemerdekaan Taiwan,” otoritas DPP telah salah menilai situasi dan membuat perhitungan yang salah. “Mereka tidak akan pernah berhasil,” kata Zhu.

Sumber: Xinhua

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan