Program buka puasa bersama diharapkan dapat lebih mendekatkan hubungan antara Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Republik Indonesia.
Jakarta (Indonesia Window) – Atase Keagamaan dan Pendidikan Kedutaan Besar Arab Saudi, Syeikh Ahmad bin Isa Al-Hazimi, telah mewakili Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dalam program buka puasa bersama dan penyerahan hadiah kurma di Masjid Istiqlal, Jakarta.
“Kita tentunya bersyukur dengan adanya program ini yang bisa mendekatkan hubungan antara Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia,” kata Syeikh Al-Hazimi kepada wartawan di Jakarta baru-baru ini.
Dia juga menyampaikan terima kasih, khususnya untuk Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. Nasaruddin Umar, dan semua pimpinan serta pengurus badan pelaksana pengelola masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
“Yang penting kita ingat bahwasanya bulan Ramadhan ini adalah bulan Al-Qur’an, bulan saat Al-Qur’an Al Karim diturunkan yang merupakan keberkahan tentunya buat kita semua dengan Al-Qur’an tersebut,” ucap Syeikh Al-Hazimi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (ﷺ) bersabda dalam satu haditsnya, bahwa siapa yang berpuasa dengan iman dan ihtisab (niat dan kesungguhan untuk mengharapkan pahala), serta selalu melakukan introspeksi diri, maka semua dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala (ﷻ), katanya.
“Dan barang siapa yang berpuasa kemudian menegakkan puasanya diikuti dengan ibadah-ibadah lain, itu seperti dia berpuasa selama satu tahun,” jelasnya.
Menurut Syeikh Al-Hazimi, ibadah puasa memiliki ganjaran yang sangat besar di bulan Ramadhan karena di saat inilah amal ibadah dilipatgandakan. Selain itu, Ramadhan merupakan bulan yang penuh pengampunan, sehingga Umat Islam diperintahkan untuk bersungguh-sungguh dalam bertobat. “Tidak ada balasan untuk mereka yang berpuasa kecuali surga.”
“Saya mengimbau untuk memanfaatkan bulan Ramadhan yang dianugerahkan oleh Allah (ﷻ) untuk istiqomah dalam membaca Al-Qur’an, berdzikir dan menjalankan ibadah-ibadah sunnah lainnya karena kesempatan kita mendapatkan bulan Ramadhan ini adalah sungguh merupakan nikmat yang luar biasa dari Allah (ﷻ),” katanya.
Dia mengajak Umat Islam untuk memperbanyak sedekah, membantu orang-orang yang tidak mampu dengan amal-amal sosial lainya selama bulan Ramadhan yang penuh berkah.
“Dalam bulan Ramadhan ada sebuah malam yang disebut ‘lailatul qadar’ dan barang siapa yang menjumpai malam ini, maka pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah (ﷻ),” ujar Syeikh Al-Hazimi.
Apabila seorang Muslim beribadah dengan bersungguh-sunguh dan khusyuk di malam lailatul qadar, maka Allah (ﷻ)akan menghapus semua dosa-dosa yang pernah dilakukannya, tuturnya.
“Dan marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk memperbanyak doa kepada Allah (ﷻ), memohon kebaikan agar dapat memanfaatkan bulan Ramadhan dengan penuh kesuksesan dan keberkahan,” ujarnya, seraya mengajak Umat Islam untuk mendoakan orangtua, anak-anak dan segenap keluarga, seraya mengharapkan Allah (ﷻ) memberi kesehatan sehingga dapat menjalankan ibadah puasa dengan sempurna.
Sementara itu, Ketua Program Ramadhan di Masjid Istiqlal, Ismail Cawidu, mengatakan bahwa dua bulan menjelang bulan suci Ramadhan tiba, pihaknya telah mempersiapkan Masjid Istiqlal dari segala aspek.
“Kebersihan, perlengkapan, sound system, tempat wudhu, toilet, tempat sholat, pertamanan, semuanya kami siapkan untuk menyambut Ramadhan,” jelasnya dalam wawancara dengan Indonesia Window di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga telah menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama Ramadhan, mencakup jadwal sholat, muadzin, qori’ (pembaca Al-Qur’an), penceramah, dan imam sholat berjamaah.
Hidangan berbuka puasa bersama juga disediakan setiap hari di masjid terbesar keenam di dunia tersebut. “Kami sediakan 4.000 nasi box. Ini kami berikan kepada seluruh jamaah dari mana pun mereka berasal.”
“Di hari Jumat, Sabtu, dan Ahad, jumlahnya kami naikkan menjadi 6.000 nasi box karena jumlah jamaah dan animo masyarakat untuk datang ke masjid istiqlal tinggi sekali, bahkan dari berbagai daerah,” tutur Ismail.
Lebih lanjut dia menerangkan bahwa program Ramadhan di Masjid Istiqlal lainnya adalah program itikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.
Itikaf dilakukan dengan berdiam diri di masjid dan menghabiskan seluruh waktunya untuk beribadah seperti berdoa, dzikir, membaca Al-Qur’an dan hadits.
“Di 10 hari terakhir Ramadhan ini kami akan sediakan 2.500 paket sahur,” kata Ismail, seraya menambahkan bahwa program Ramadhan juga akan mencakup penyerahan bantuan bagi 1.000 anak yatim.
Laporan: Bambang Purwanto