Ekonomi dan keuangan syariah harus diperkuat dari segala aspek, mulai dari SDM yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan era teknologi digital sampai pengaturan dan pengawasan regulasi keuangan syariah agar rupiah stabil dan lebih berharga.
Jakarta (Indonesia Window) – Farouk Abdullah Alwyni, calon legislatif DPR RI DKI Jakarta II Nomor Urut 3 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bertekad memperjuangkan dan menguatkan ekonomi dan keuangan syariah melalui perjuangan di parlemen.
Farouk dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad, menyatakan, ekonomi dan keuangan syariah harus diperkuat dari segala aspek, mulai dari SDM yang berkualitas dan mampu menjawab tantangan era teknologi digital sampai pengaturan dan pengawasan regulasi keuangan syariah agar rupiah stabil dan lebih berharga.
Dalam keterangan resminya tersebut, calon anggota legislatif itu juga mengemukakan, salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk memperkuat ekonomi syariah adalah dengan memberikan akses yang luas bagi para pelaku ekonomi dan keuangan syariah dengan banyak mendirikan lembaga keuangan mikro di daerah-daerah agar bisa lebih merata.
Dia menjelaskan, dengan mayoritas penduduk beragama Islam sudah seharusnya lembaga keuangan dan ekonomi syariah berkembang dan tumbuh subur di Indonesia sehingga keberadaannya bisa meningkatkan kesejahteran umat dan masyarakat Indonesia.
Upaya yang bisa ditempuh, menurut dia adalah memberikan kemudahan akses permodalan bagi para pelaku ekonomi syariah dengan cara bekerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, perbankan syariah dan koperasi syariah.
Mantan Direktur Bank Muammalat yang kini menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang SDM dan Tata Kelola Universitas Binawan Jakarta itu kemudian mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan serta di luar negeri untuk berkolaborasi dan bersinergi positif membangun dan mengembangkan ekonomi syariah.
Farouk Alwyni adalah salah satu Tokoh Ekonomi Syariah Indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di New York University, Birmingham University, dan University Sains Malaysia serta pernah bekerja sebagai Senior Officer di Islamic Development Bank (IsDB) dan di beberapa lembaga keuangan nasional dan internasional lainnya.
Laporan: Redaksi