Banner

Hong Kong larang impor produk akuatik Jepang karena air limbah terkontaminasi nuklir

Sebuah tongkang peti kemas berlayar di Pelabuhan Victoria di Hong Kong, China selatan, pada 30 April 2023. (Xinhua/Chen Duo)

Produk akuatik Jepang tertentu akan dilarang di Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China menyusul pengumuman Tokyo tentang pembuangan air yang terkontaminasi nuklir.

 

Hong Kong (Xinhua) – Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China pada Selasa (22/8) mengatakan bahwa pihaknya akan melarang produk akuatik tertentu dari Jepang mulai Kamis (24/8) menyusul pengumuman Tokyo tentang pembuangan air yang terkontaminasi nuklir.

Tse Chin-wan, Sekretaris Lingkungan dan Ekologi Pemerintah SAR Hong Kong, mengatakan bahwa dalam menghadapi risiko besar yang ditimbulkan oleh pembuangan tersebut, pemerintah SAR Hong Kong harus mengambil langkah-langkah pencegahan guna menjamin keamanan pangan dan kesehatan masyarakat.

Pelarangan tersebut akan diberlakukan pada impor produk perikanan dari 10 kota atau prefektur di Jepang, termasuk di antaranya Tokyo, Fukushima, Chiba, Tochigi, Ibaraki, Gunma, Miyagi, Niigata, Nagano, dan Saitama, yang mencakup seluruh produk perikanan segar, beku, dingin, kering, dan olahan, serta garam laut dan rumput laut, ujar Tse.

Pembatasan impor makanan tertentu dari Fukushima, China, Tochigi, Ibaraki dan Gunma saat ini akan tetap berlaku, imbuhnya.

Banner

Kepala Eksekutif SAR Hong Kong John Lee mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial bahwa keputusan pemerintah Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi nuklir tanpa menghiraukan risiko keamanan pangan serta polusi dan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan terhadap lingkungan laut merupakan tindakan yang “membebankan masalahnya kepada pihak lain secara tidak bertanggung jawab.”

“Keamanan pangan dan kesehatan masyarakat merupakan prioritas utama bagi pemerintah SAR Hong Kong,” ujar Lee.

Meskipun ada kekhawatiran publik dan penolakan dari dalam maupun luar negeri, pemerintah Jepang pada Selasa mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mulai membuang air limbah yang terkontaminasi nuklir dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang lumpuh ke Samudra Pasifik pada Kamis.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan