Jakarta (Indonesia Window) – Kereta berkecepatan tinggi Haramain kembali beroperasi pada Rabu (11/12) untuk melayani rute Jeddah-Madinah (415 kilometer) setelah dihentikan hampir dua setengah bulan karena terbakar.
Kereta cepat Haramain mulai beroperasi dari stasiun kereta api terminal baru di Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA), sekitar 19 kilometer di sebelah utara Jeddah.
Sebelumnya, stasiun utama di Distrik Sulaymaniyah, Jeddah itu tidak dapat beroperasi karena dilalap api pada 29 September 2019, sehingga menghentikan layanan Makkah-Jeddah-Madinah, demikian laporan Saudi Gazette yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Sebanyak 300 penumpang menumpang kereta yang meninggalkan stasiun bandara menuju Madinah pada Rabu pagi (11/12).
Kereta
Kereta cepat Haramain melayani rute Jeddah-Madinah lima kali dalam sehari.
Satu kali perjalanan memakan waktu 90 menit dengan kecepatan 300 km per jam.
Mesin penjualan tiket, gerbang elektronik dan layar jadwal penerbangan tersedia di stasiun bandara.
Stasiun di bandara baru KAIA menghubungkan terminal 1 dengan Jaringan Kereta Haramain.
Stasiun tersebut dapat menampung 3.204 penumpang per jam, dan berperan penting dalam memperlancar transportasi para jamaah Haji dan Umroh yang melakukan perjalanan ke Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah dengan mudah dan nyaman.
Dibangun di lahan seluas 99.000 meter persegi, stasiun dengan enam lantai itu mempunyai area komersial dan ruang tunggu bagi penumpang kelas satu.
Stasiun di Bandara Internasional King Abdulaziz dapat menampung enam kereta sekaligus dengan peron sepanjang 519 meter, sedangkan area investasi dibangun di lahan seluas 2.543 meter persegi.
Sebanyak 40 staf pria dan wanita siap melayani para pengunjung stasiun di bagian tiket dan bagasi, serta memandu para penumpang yang hendak bepergian.
Laporan: Redaksi