Jakarta (Indonesia Window) – Korban ketiga dilaporkan meninggal setelah penembakan di Gereja Episkopal Saint Stephens di pinggiran Birmingham, Vestavia Hills di negara bagian Alabama, AS, kata pihak berwenang setempat, Jumat (17/6).
Departemen Kepolisian Vestavia Hills mengidentifikasi korban tersebut seorang wanita kulit putih berusia 84 tahun yang dibawa ke rumah sakit setempat pada Kamis malam (16/6) setelah penembakan. Keluarga meminta namanya tidak dipublikasikan.
“Pikiran dan doa kami terus mengalir untuk para korban, keluarga mereka dan semua yang terkena dampak peristiwa tragis ini,” kata departemen kepolisian di Facebook.
Tersangka yang melepaskan tembakan di dalam gereja pada Kamis malam (16/6) waktu setempat, telah ditahan. Pria bersenjata itu hanya diidentifikasi sebagai pria kulit putih berusia 71 tahun.
Kepala Polisi Danny Rary mengatakan pria bersenjata itu mengeluarkan pistol tersembunyi saat jamuan makan malam dan menembak tiga korban, dua di antaranya berusia 84 sementara satu lainnya berusia 75 tahun.
Salah satu peserta jamuan tersebut menaklukkan tersangka dan menahannya sampai polisi tiba di tempat kejadian, menurut pihak berwenang. Tersangka diperkirakan akan menghadapi dakwaan pembunuhan pada Jumat malam.
Belum ada motif yang ditetapkan.
Penembakan itu terjadi di tengah kegemparan di seluruh AS setelah serangkaian penembakan massal yang menewaskan sejumlah orang, termasuk 19 anak-anak di sebuah sekolah dasar Texas dan 10 korban kulit hitam yang menjadi sasaran di sebuah toko kelontong New York.
Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mendesak Kongres untuk menerapkan undang-undang senjata yang lebih ketat guna mengurangi kekerasan senjata.
Sumber: Anadolu Agency
Laporan: Redaksi