Banner

Presiden sampaikan komitmen Indonesia lindungi perairan laut 32,5 juta hektare

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato secara virtual pada Jumat (11/2/2022), pada pertemuan One Ocean Summit yang digelar di Brest, Brittany, Prancis pada 9-11 Februari 2022. (Sekretariat Presiden RI/YouTube/tangkapan layar)

Bogor, Jawa Barat (Indonesia Window) – Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sejumlah capaian dan komitmen Indonesia dalam perlindungan laut pada pertemuan One Ocean Summit yang digelar di Brest, Brittany, sebelah barat laut Prancis pada 9-11 Februari 2022.

“Indonesia bangga menjadi salah satu negara di garda terdepan dunia dalam hal perlindungan laut,” ujar Presiden Jokowi dalam pidato yang disampaikan secara virtual pada Jumat (11/2).

Sejumlah komitmen Indonesia dalam perlindungan laut yang disampaikan oleh kepala negara antara lain konservasi perairan laut seluas 32,5 juta hektare pada tahun 2030.

Menurut Presiden, sampai dengan tahun 2021 Indonesia telah berhasil tujuan tersebut seluas 28,1 juta hektare atau 86,5 persen dari target.

“Kami optimistis komitmen kami di tahun 2030 bisa terpenuhi,” ujarnya.

Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi 70 persen sampah plastik laut pada tahun 2025.

Berbagai upaya terus dijalankan oleh Pemerintah Indonesia, mulai dari rencana aksi penanganan sampah plastik laut hingga pembangunan pembangkit listrik berbahan baku sampah yang mengonversi 1.000 ton sampah per hari menjadi 10 megawatt listrik.

“Ekosistem mangrove juga menjadi perhatian kami. Kami menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektare hingga tahun 2024. Kami yakin semua upaya ini tidak hanya berdampak pada kelestarian lingkungan laut dan pembangunan berkelanjutan, namun juga pada perubahan iklim,” jelas Presiden Jokowi.

Pada COP26 tahun lalu, lanjutnya, bersama negara-negara Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Indonesia menyerukan pentingnya keterkaitan antara laut dan perubahan iklim.

Indonesia yakin dengan dukungan internasional, negara-negara kepulauan dan negara-negara pulau kecil dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa pengelolaan lingkungan laut perlu ditempatkan dalam dimensi pembangunan berkelanjutan dan menjadi bagian untuk mendukung pemulihan ekonomi dari dampak pandemik.

“Kami telah mengambil langkah terobosan, antara lain kebijakan penangkapan ikan terukur dan berbasis kuota yang didukung sistem pengawasan terintegrasi berbasis teknologi, serta pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal untuk pengentasan kemiskinan dan kelestarian komoditas bernilai ekonomi tinggi,” paparnya.

Di tingkat global, kepala negara menegaskan bahwa Indonesia juga terus mendukung pengarusutamaan isu kelautan.

Presidensi G20 Indonesia akan mengangkat pentingnya ekonomi biru, karbon biru, dan penanganan sampah laut.

“Indonesia siap bermitra dengan semua pihak bagi terwujudnya ekosistem laut yang berkelanjutan,” tegasnya.

One Ocean Summit bertujuan memobilisasi komunitas internasional untuk mengambil tindakan nyata dalam melestarikan dan mendukung laut yang sehat dan berkelanjutan.

One Ocean Summit diadakan dalam konteks Presidensi Prancis di Dewan Uni Eropa, dengan dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan