Banner

UE perluas investigasi terhadap platform media sosial X

Foto yang diabadikan pada 4 Oktober 2024 ini menunjukkan gedung Komisi Eropa di Brussel, Belgia. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Politisi Eropa menuduh Musk melakukan campur tangan dalam pemilu, merujuk pada diskusi yang disiarkan langsung antara Musk dengan pemimpin partai sayap kanan Jerman, Alternative fur Deutschland (AfD).

 

Brussel, Belgia (Xinhua/Indonesia Window) – Komisi Eropa mengambil langkah lebih lanjut untuk mengklarifikasi kepatuhan sistem rekomendasi milik platform media sosial X terhadap kewajiban yang tercantum di dalam Undang-Undang Layanan Digital (Digital Services Act/DSA), kata Henna Virkkunen, wakil presiden eksekutif untuk kedaulatan, keamanan, dan demokrasi teknologi di Komisi Eropa, pada Jumat (17/1).

Komisi Eropa meminta X untuk menyerahkan dokumentasi internal tentang sistem rekomendasinya, termasuk modifikasi terbaru, pada 15 Februari. Selain itu, X telah diminta untuk menyimpan dokumen-dokumen internal terkait desain dan fungsi algoritme tersebut hingga akhir 2025, kecuali jika investigasi selesai lebih awal.

Komisi Eropa juga meminta akses ke API komersial tertentu dari X. Antarmuka teknis ini akan memungkinkan pemeriksaan langsung terhadap praktik moderasi konten dan mekanisme yang mendorong viralnya akun.

politisi Eropa menuduh Musk
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier (tengah) berbicara dalam konferensi pers di istana kepresidenan di Berlin, Jerman, pada 27 Desember 2024. Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Jumat (27/12) membubarkan Bundestag, majelis rendah parlemen, yang membuka jalan bagi pemilihan umum (pemilu) federal lebih awal. Steinmeier mengumumkan di Berlin bahwa pemilu lebih awal (snap election) akan digelar pada 23 Februari, seperti yang telah disetujui sebelumnya oleh partai-partai politik besar. (Xinhua/Du Zheyu)

Investigasi terhadap X telah dimulai pada Desember 2023. Pada Juli 2024, temuan awal Komisi Eropa mengindikasikan bahwa X melanggar DSA di beberapa area, termasuk penggunaan pola-pola gelap, kurangnya transparansi iklan, dan akses data yang terbatas bagi para peneliti.

Banner

Pemilik X, Elon Musk, belakangan ini berselisih dengan badan-badan regulasi Uni Eropa (UE). Beberapa politisi Eropa menuduh Musk melakukan campur tangan dalam pemilu, merujuk pada diskusi yang disiarkan langsung antara Musk dengan pemimpin partai sayap kanan Jerman, Alternative fur Deutschland (AfD).

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan