Banner

Pesawat latih AG100 buatan China mulai beroperasi komersial

Foto menunjukkan pesawat latih dasar sipil AG100 di sebuah basis pelatihan pilot milik Akademi Penerbangan Aviation Industry Corporation of China (AVIC) di Wuzhou, Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan, pada 27 November 2024. (Xinhua/AVIC)

Pesawat latih dasar sipil AG100 buatan dalam negeri China memiliki panjang 7,26 meter dan bentang sayap 10,42 meter, dan telah resmi beroperasi secara komersial.

 

Beijing, China (Xinhua/Indonesia Window) – Pesawat latih dasar sipil AG100 buatan dalam negeri China telah resmi beroperasi secara komersial, demikian disampaikan Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Pesawat bermesin piston tunggal tersebut baru-baru ini memulai layanan komersial di basis pelatihan pilot milik Akademi Penerbangan AVIC, menurut AVIC.

AG100, yang dikembangkan oleh China Aviation Industry General Aircraft Co., Ltd. di bawah naungan AVIC, menjembatani gap yang signifikan bagi China terkait pesawat latih dasar sipil buatan dalam negeri.

Dirancang khusus untuk pelatihan pilot dan penerbangan pribadi, AG100 ditargetkan untuk melayani pelanggan dari berbagai kalangan, termasuk sekolah pelatihan pilot dan pilot pribadi, papar AVIC.

Banner

Pesawat AG100 merupakan pesawat tiga kursi yang dibuat dengan struktur komposit fiberglass dan serat karbon, menurut pengembangnya.

Pesawat latih jenis ini memiliki panjang 7,26 meter dan bentang sayap 10,42 meter.

Pesawat latih dasar sipil
Foto yang diabadikan pada 12 November 2024 ini menunjukkan sejumlah pesawat yang dipamerkan di area ekonomi ketinggian rendah di ajang Airshow China ke-15 di Zhuhai, Provinsi Guangdong, China selatan. Edisi ke-15 dari Pameran Penerbangan dan Kedirgantaraan Internasional China (China International Aviation and Aerospace Exhibition), yang juga dikenal sebagai Airshow China, resmi dibuka pada Selasa (12/11) di Zhuhai. (Xinhua/Deng Hua)

Ke depannya, serangkaian upaya akan dilakukan untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan pesawat AG100 serta mempertahankan kesuksesan operasional komersialnya, mempercepat pengembangan ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) yang sedang berkembang pesat di negara tersebut dan industri penerbangan umum, kata AVIC.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan