Banner

Hamas sebut perundingan tak langsung dengan Israel kembali dilanjutkan di ibu kota Qatar

Warga Palestina yang mengungsi terlihat setelah hujan turun di tempat penampungan sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 31 Desember 2024. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Perundingan tidak langsung antara Hamas dan Israel kembali dilanjutkan di Doha, ibu kota Qatar, dengan tujuan mencapai gencatan senjata total di Jalur Gaza.

 

Gaza, Palestina (Xinhua/Indonesia Window) – Hamas pada Jumat (3/1) mengonfirmasi bahwa perundingan tidak langsung dengan Israel kembali dilanjutkan di Doha, ibu kota Qatar, dengan tujuan mencapai gencatan senjata total di Jalur Gaza.

“Perundingan tidak langsung dilanjutkan hari ini di Doha, ibu kota Qatar. Langkah ini menegaskan kembali keseriusan dan optimisme kami, seperti yang selalu kami lakukan, dan terus berupaya mencapai kesepakatan yang akan memenuhi aspirasi dan tujuan rakyat kami,” kata Hamas dalam sebuah rilis.

Perundingan tidak langsung
Sebuah kendaraan yang rusak terlihat pascaserangan udara Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, pada 26 Desember 2024. Tentara Israel menewaskan lima jurnalis Palestina pada Kamis (26/12) setelah menyerang kendaraan mereka di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza tengah, menurut sejumlah sumber Palestina. (Xinhua/Marwan Dawood)

Pernyataan itu menambahkan bahwa putaran dialog terbaru ini diharapkan akan berfokus pada pencapaian gencatan senjata yang komprehensif dan langgeng, pemastian penarikan pasukan Israel dari Gaza, serta fasilitasi kembalinya para pengungsi Palestina ke rumah mereka dengan aman dan cepat.

Sementara itu, Israel pada Kamis (2/1) mengatakan pihaknya telah mengirim delegasi ke Doha untuk perundingan gencatan senjata.

Banner

Israel dan Hamas terlibat dalam konflik mematikan sejak 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang. Israel membalasnya dengan serangan udara dan darat besar-besaran di Jalur Gaza yang terkepung, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina.

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan