Jakarta (Indonesia Window) – Jumlah jamaah umroh dan pengunjung yang diizinkan untuk melakukan sholat di Masjidil Haram, Makkah akan meningkat mulai Jumat pekan ini.
Hingga 100.000 jamaah akan dapat menunaikan umroh setiap hari, meningkat 30.000 dari kapasitas saat ini. Sementara itu, 60.000 jamaah dapat melaksanakan sholat di Masjidil Haram.
Izin umroh dan ibadah di masjid suci tersebut dikeluarkan melalui aplikasi Tawakkalna.
Dimulainya kembali umroh untuk peziarah dari negara lain dimulai pada 10 Agustus seiring dengan terus dilonggarkannya pembatasan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyusul pandemik virus corona.
CEO Dewan Haji Inggris, Rashid Mogradia, melakukan umroh bulan ini dan mengatakan pengalaman itu “mengharukan.”
“Kerajaan telah melakukan pekerjaan luar biasa dalam mengendalikan penyebaran virus corona. Kita dapat melihat bahwa tindakan pencegahan yang telah diambil Kerajaan telah membuahkan hasil sekarang dan ada cahaya di ujung terowongan,” kata Mogradia.
“Kami melihat lalu lintas umroh meningkat secara lokal dan kami mulai melihat perusahaan Inggris dan jamaah Inggris memulai perjalanan umrah,” tambahnya.
Dia mendorong Muslim Inggris lainnya untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi guna menunaikan umroh dan mengatakan tindakan pencegahan di dalam Kerajaan diterapkan di setiap langkah selama perjalanan umrohnya secara menyeluruh.
“Ini termasuk maskapai nasional Saudia yang saya tumpangi. Mereka melakukan pekerjaan yang fantastis dalam memastikan kursi dibersihkan dan semua orang mendapat paket keselamatan yang terdiri dari pembersih tangan, tisu, dan masker wajah yang dicetak bagus,” kata Mogradia.
“Cukup menggembirakan dan menghangatkan hati melihat lebih banyak jamaah umroh dan thawaf dibandingkan pengalaman saya pada November 2020 yang terasa seperti saya satu-satunya di sana,” tambahnya.
“Saya merasa istimewa dan terhormat untuk bisa melakukan umroh seperti yang kita tahu itu adalah panggilan ilahi. Saya ingin mendorong semua orang untuk mengesampingkan kekhawatiran apa pun karena tidak ada masalah,” ujar Mogradia.
Laporan: Redaksi