Banner

IMF: China dan India sumbang setengah dari pertumbuhan ekonomi global 2023

Orang-orang mengikuti acara menangkap ikan bersama dalam perayaan Bhogali Bihu, sebuah festival yang menandai akhir panen musim dingin, di Distrik Nagaon, Negara Bagian Assam, India, pada 13 Januari 2023. (Xinhua/Str)

Pertumbuhan ekonomi global 2023 tetap berada di angka sekitar 3 persen selama lima tahun ke depan, dengan India dan China diproyeksikan menyumbang setengah dari angka tersebut.

 

New York City, AS (Xinhua) – Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva pada Kamis (6/4) mengatakan ekonomi dunia diperkirakan tumbuh kurang dari 3 persen tahun ini, dengan India dan China diproyeksikan menyumbang setengah dari pertumbuhan ekonomi global pada 2023.

“Pertumbuhan masih lemah menurut perbandingan historis, baik dalam jangka pendek maupun menengah,” kata Georgieva dalam pidatonya di Washington DC menjelang pertemuan musim semi IMF-Bank Dunia pekan depan.

Kepala IMF itu mengatakan beberapa momentum datang dari emerging economy, dengan Asia sebagai titik terang.

“India dan China diperkirakan menyumbang setengah dari pertumbuhan global pada 2023. Namun, (negara-negara) lainnya menghadapi jalan yang lebih terjal,” katanya.

Banner
Pertumbuhan ekonomi global 2023
Wisatawan memetik daun teh di sebuah kawasan industri wisata teh di Kota Jinjing, wilayah Changsha, Provinsi Hunan, China tengah, pada 7 April 2023. Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Jinjing telah mengintegrasikan produksi dan budaya teh tradisionalnya dengan industri pariwisata. Berbagai kegiatan seperti program menjajal langsung membuat teh dan berkemah di kebun teh di kawasan industri wisata teh telah menarik banyak wisatawan, memberikan dorongan baru bagi perekonomian lokal. (Xinhua/Chen Zhenhai)

IMF melihat aktivitas ekonomi di Amerika Serikat dan Kawasan Euro melambat, dengan suku bunga yang lebih tinggi membebani permintaan.

Sekitar 90 persen perekonomian maju diproyeksikan mengalami penurunan tingkat pertumbuhan pada tahun ini, kata Georgieva.

“Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan inflasi yang masih tinggi, pemulihan yang kuat masih sulit diwujudkan,” ujarnya memperingatkan.

IMF memproyeksikan pertumbuhan global tetap berada di angka sekitar 3 persen selama lima tahun ke depan, perkiraan pertumbuhan jangka menengah terendah sejak 1990 dan jauh di bawah rata-rata 3,8 persen dari dua dekade terakhir.

“Hal ini membuat semakin sulit untuk mengurangi kemiskinan, memulihkan dampak ekonomi akibat krisis COVID-19, serta memberikan peluang baru dan lebih baik untuk semua,” kata Georgieva.

IMF akan merilis rincian lebih lanjut tentang prospek pertumbuhannya pada saat menerbitkan pembaruan World Economic Outlook (WEO) pekan depan.

Banner

Laporan: Redaksi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan