Banner

Tajuk Xinhua: China targetkan pertumbuhan lebih cepat dan berkualitas di tengah modernisasi (Bagian 2 – selesai)

Foto dari udara yang diabadikan pada 19 Juni 2022 ini menunjukkan sejumlah turbin angin di sebuah taman hutan di wilayah Raohe, Provinsi Heilongjiang, China timur laut. (Xinhua/Xie Jianfei)

Ekonomi China sedang mengalami pemulihan yang stabil, dengan peningkatan signifikan dalam permintaan konsumen, distribusi pasar, produksi industri, dan ekspektasi bisnis, tutur PM Li Keqiang kepada badan legislatif nasional negara itu, yang memulai sesi tahunannya pada Ahad (5/3).

Dia mengungkapkan bahwa ekonomi menunjukkan potensi dan momentum yang sangat besar untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Pemulihan dapat dilihat dan dirasakan dalam berbagai pemandangan di jalan-jalan yang sibuk, bioskop dan restoran yang ramai, serta kegiatan berbelanja baik secara daring maupun secara langsung di toko. Data resmi terbaru menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur telah kembali ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade, pertumbuhan investasi asing mengalami rebound, dan pinjaman bank baru bulanan melonjak lebih dari yang diperkirakan.

Sembari mengapresiasi pencapaian-pencapaian di masa lalu, Li mengingatkan berbagai kesulitan dan tantangan yang dihadapi perekonomian, termasuk meningkatnya ketidakpastian di lingkungan eksternal, permintaan domestik yang tidak mencukupi, serta risiko dan bahaya tersembunyi di pasar real estate.

Penting untuk “memberikan prioritas guna memastikan pertumbuhan, lapangan kerja dan harga yang stabil” tahun ini, kata Li kepada para anggota parlemen.

Banner

Tahun ini, China bertekad untuk menciptakan sekitar 12 juta lapangan pekerjaan perkotaan baru, dengan tingkat pengangguran perkotaan tersurvei sekitar 5,5 persen, menurut laporan kerja pemerintah. Tujuan tahunan lainnya termasuk mempertahankan kenaikan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) di angka sekitar 3 persen dan output biji-bijian di atas 650 juta ton.

Laporan kerja pemerintah meluncurkan serangkaian langkah untuk menopang pertumbuhan tahun ini. Langkah-langkah tersebut meliputi rasio defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang diproyeksikan sebesar 3 persen, 0,2 poin persentase lebih tinggi dari level tahun lalu, dan obligasi tujuan khusus senilai 3,8 triliun yuan akan dialokasikan kepada pemerintah daerah.

Laporan tersebut juga menyerukan untuk membuat kebijakan moneter bijaksana yang tertarget dan kuat, seraya menyebutkan bahwa jumlah persediaan uang M2 dan pembiayaan agregat harus meningkat secara umum sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nominal guna mendukung ekonomi riil.

Guna memperluas permintaan domestik, China akan memprioritaskan pemulihan dan perluasan konsumsi, papar laporan tersebut, seraya menyebutkan bahwa pendapatan penduduk perkotaan dan pedesaan akan ditingkatkan melalui berbagai jalur.

“Ekonomi China akan berubah menjadi lebih baik secara keseluruhan dan tingkat pertumbuhannya kemungkinan besar akan mencapai tingkat normal,” ujar ekonom Yu Miaojie, Presiden Universitas Liaoning sekaligus seorang legislator nasional.

Sejumlah institusi internasional dan bank investasi telah menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi China tahun ini. Dana Moneter Internasional pada akhir Januari meningkatkan perkiraan pertumbuhan China pada 2023 menjadi 5,2 persen, naik dari prediksi sebelumnya sebesar 4,4 persen.

Banner
Pertumbuhan ekonomi China
Seorang pekerja menandai lambung kapal di sebuah perusahaan galangan kapal di Yuanjiang, Provinsi Hunan, China tengah, pada 1 Maret 2023. Sejak tahun ini, perusahaan-perusahaan galangan kapal di Yuanjiang menggenjot produksinya untuk membuat awal yang baik di kuartal pertama. (Xinhua/Chen Zhenhai)

Pertumbuhan ekonomi China yang berkualitas

Meski menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi, pemerintah China tidak akan membidik pertumbuhan dengan segala cara. Sebaliknya, pemerintah China menginginkan ekonomi yang lebih hijau dan lebih efisien.

Saat menyerahkan laporan kerja pemerintah, Li sekali lagi menggarisbawahi sejumlah upaya untuk mengejar pembangunan berkualitas tinggi, menguraikan prioritas kebijakan seperti mempercepat modernisasi sistem industri dan mendorong transisi ke pola pembangunan hijau.

China bertekad untuk mengurangi konsumsi energi per unit PDB sekitar 2 persen tahun ini dan “akan berusaha mencatatkan hasil yang lebih baik dalam pekerjaan aktual,” menurut laporan NDRC.

China meluncurkan sejumlah target pengurangan berkelanjutan dalam pembuangan polutan utama, kontrol yang lebih kuat atas konsumsi bahan bakar fosil, dan perbaikan yang stabil di lingkungan alam.

Untuk meningkatkan kekuatan teknologi negara tersebut, Li mendesak untuk mengumpulkan sumber daya berkualitas dan melakukan upaya bersama guna mencapai terobosan dalam teknologi inti di berbagai bidang utama. Dia juga menyerukan upaya untuk membuat industri tradisional serta usaha kecil dan menengah (UKM) lebih maju, lebih cerdas, dan lebih ramah lingkungan.

Dalam menghadapi berbagai tantangan berat yang dipicu oleh meningkatnya proteksionisme dan merebaknya COVID-19 dalam beberapa tahun terakhir, China telah menghindari ketergantungan yang berlebihan pada investasi sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi tetap fokus untuk membantu entitas pasar mengatasi kesulitan dan tumbuh.

Banner

“Kami telah mengambil langkah-langkah tegas untuk meningkatkan dukungan kebijakan makro sembari menahan diri untuk tidak mengadopsi kebijakan stimulus kuat yang akan menggerogoti potensi kami untuk pertumbuhan di masa depan,” kata Li.

Pembangunan berkualitas tinggi dianggap sebagai tugas “pertama dan terpenting” dalam upaya modernisasi China. Presiden Xi Jinping telah menekankan bahwa alih-alih menjadikan pertumbuhan PDB sebagai satu-satunya kriteria untuk sukses, China kini lebih berfokus pada peningkatan kualitas dan efisiensi pertumbuhan.

Sebagai bagian dari kualitas pembangunan yang lebih baik, China telah mencatatkan peningkatan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan (litbang) dalam lima tahun terakhir, dengan pengurangan intensitas energi dan emisi karbon, menurut laporan kerja pemerintah.

“China modern harus memiliki pembangunan berkualitas tinggi,” ungkap Han Baojiang, direktur departemen ekonomi Akademi Pemerintahan Nasional sekaligus seorang penasihat politik nasional China.

“Hanya dengan menempatkan penekanan yang sama pada pertumbuhan dan kualitas serta menciptakan sinergi yang kuat untuk pembangunan berkualitas tinggi, kita dapat membangun landasan ekonomi yang kokoh untuk modernisasi China,” imbuh Han.

*1 yuan = 2.216 rupiah

Banner

Selesai

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Banner

Iklan